Jawa Tengah

Sekdes Ketiwijayan Klarifikasi dan Memohon Maaf dengan Beredarnya Foto Bugil

685
×

Sekdes Ketiwijayan Klarifikasi dan Memohon Maaf dengan Beredarnya Foto Bugil

Sebarkan artikel ini
Acara Klarifikasi Dan Tanggapan Maria Neri Murjianti Di Balai Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan Yang Dihadiri Ketua Bpd, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda Dan Kapolsek Bayan Serta Anggota Babinsa Koramil Bayan
Acara klarifikasi dan tanggapan Maria Neri Murjianti di Balai Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan yang dihadiri Ketua BPD, Kepala Desa, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh pemuda dan Kapolsek Bayan serta Anggota Babinsa Koramil Bayan, Jumat (20/2/2023). (f/m taufik)

Purworejo, MJNews.id – Kegaduhan warga masyarakat terkait dengan beredarnya foto bugil (telanjang) seorang perempuan di media sosial, diduga dilakukan oleh seorang perangkat desa (Sekdes) Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, beberapa waktu lalu mendapatkan tanggapan dan klarifikasi dari yang bersangkutan, Maria Neri Murjianti, Jumat (20/2/2023).

Acara klarifikasi dan tanggapan dilaksanakan di Balai Desa Ketiwijayan, Kecamatan Bayan yang dihadiri Ketua BPD, Kepala Desa, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh pemuda dan Kapolsek Bayan serta Anggota Babinsa Koramil Bayan, dan tidak dihadiri petugas dari kecamatan.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Sebelum memberikan klarifikasi dan tanggapannya, Sekdes Ketiwijayan memberikan waktu kepada warga masyarakat untuk menyampaikan persoalan apa yang harus diklarifikasi, karena Bu Sekdes mengaku bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan klarifikasi. Sebab beliau belum pernah melihat kebenaran tentang foto bugil yang dikatakan mirip dengannya dan beredar di masyarakat.

Foto bugil yang beredar dan diduga dilakukan oleh seorang perangkat desa (Sekdes) dinilai tidak pantas dan mengundang keresahan masyarakat Desa Ketiwijayan sehingga beberapa warga masyarakat meminta Bu Sekdes untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kami warga masyarakat Desa Ketiwijayan merasa kecewa dan malu dengan beredarnya foto bugil Bu sekdes. Untuk itu kami menawarkan agar Bu Sekdes dengan suka rela mengundurkan diri. Ini semua demi kebaikan bersama,” ujar Pingi, warga masyarakat yang hadir di balai desa.

Kemudian salah seorang warga masyarakat menunjukkan sebuah foto yang ada di hpnya dan menanyakan kebenaran bahwa foto tersebut adalah dirinya. Setelah melihat foto tersebut, Bu Sekdes mengiyakan bahwa itu adalah dirinya.

“Dengan beredarnya foto telanjang dan membuat gaduh di masyarakat, Saya minta maaf yang setulus-tulusnya kepada warga masyarakat Desa Ketiwijayan,” ujar Maria terlihat berbicara dengan suara gemetar dan menahan air matanya.

Kemudian Bu Sekdes menceritakan kronologi terkait foto tersebut. Dikatakan bahwa pada bulan September tahun 2019, Bu sekdes berkenalan dengan seseorang pria, dan pria tersebut mengaku akan melamar dirinya. Pria tersebut juga sudah pernah datang ke rumahnya dan bertemu dengan orang tua Bu Sekdes.

Selanjutnya pria tersebut sering meminta sejumlah uang, bahkan SK dan sertifikat rumahnya dibuat agunan untuk pinjaman kredit di sebuah Bank, uangnya semua digunakan untuk keperluan pria tersebut. Bahkan nama saya juga dipakai untuk kredit Vespa di Adira, dan saya dijanjikan akan dibayarkan semua cicilannya setiap bulan.

Akan tetapi lama kelamaan apa yang dijanjikan tidak dipenuhi hingga beberapa bulan.

“Gaji saya menjadi perangkat desa sering terlambat, tidak setiap bulan bisa diterima, akan tetapi cicilan di bank tidak bisa ditunda,” ungkapnya.

Karena dengan tanggungan hutang yang begitu banyak, dirinya merasa kalut dan stres. Saat itu dirinya bertemu dengan teman saat kuliah dulu melalui FB sehingga pertemanan terjalin kembali.

Dari situlah saya bercerita bahwa kata orang-orang saya kena guna-guna kejawen dan harus dilawan dengan cara kejawen juga. Kemudian teman saya tersebut menawarkan untuk membantu permasalahan saya dengan melakukan ritual.

“Saya disuruh mandi kembang di tengah malam, setiap malam Jumat Kliwon,” jelasnya.

Setelah ritual itu, saya mulai lancar bayar cicilan dari teman pria yang pernah menjanjikan akan melamarnya. Di situ saya percaya dengan saran dan ritual tersebut.

“Entah bagaimana, kok saya bisa menuruti apa apa yang dimintanya, sampai-sampai saya dibujuk untuk berfoto bugil dan minta video bahkan sampai minta dibelikan kambing, handphone dan sejumlah uang kepada temannya yang mengaku orang pintar tersebut,” ujar Maria.

“Saya benar-benar menjadi korban dan saya akan menempuh jalur hukum terkait persoalan ini. Untuk itu saya telah menunjuk Agus Triatmoko sebagai kuasa hukum. Silahkan, Anda bisa tanyakan ke pengacara saya terkait persoalan atau langkah upaya hukum menghadapi masalah ini,” ujarnya saat media meminta tanggapan kasusnya.

Di akhir acara, Kepala Desa Ketiwijayan, Nur Hudallah memberikan Surat Peringatan I kepada Sekdes sebagai konsekuensinya atas persoalan yang timbul di masyarakat.

(fix)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT