banner pemkab muba
Kemendag

Mendag Zulkifli Hasan Luncurkan Digitalisasi Pasar Purbalingga dan Tinjau Harga Bapok

101
×

Mendag Zulkifli Hasan Luncurkan Digitalisasi Pasar Purbalingga dan Tinjau Harga Bapok

Sebarkan artikel ini
Zulkifli Hasan tinjau harga bapok di Pasar Bukateja
Mendag Zulkifli Hasan tinjau harga bapok di Pasar Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. (f/kemendag)

Purbalingga, Mjnews.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil termasuk saat memantau di Pasar Bukateja di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Beberapa harga komoditas terpantau mengalami penurunan harga. Agar stabilitas terus terjaga, digitalisasi pasar tradisional semakin diperkuat. 
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah saat mengunjungi Pasar Bukateja untuk memantau stok dan harga bapok serta meluncurkan Digitalisasi Pasar Purbalingga, pada Jumat 4 November 2022.
Turut hadir Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, serta Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono.
“Harga bapok di Pasar Bukateja terpantau stabil dan stok tersedia. Jika dibandingkan bulan lalu, sejumlah harga komoditas tercatat stabil, bahkan ada komoditas yang mengalami penurunan harga seperti cabai,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Dari hasil pantauan tercatat beras medium Rp10.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp13.500/lt, MINYAKITA Rp14.000/lt, tepung terigu Rp12.000/kg, daging sapi Rp135.000/kg, daging ayam ras Rp34.500/kg, telur ayam ras Rp25.500/kg, bawang merah Rp35.000/kg, serta bawang putih Rp19.00/kg.
Sedangkan, cabe merah keriting Rp32.000/kg atau turun 8,57 persen dibandingkan minggu lalu, cabe merah besar Rp20.000 atau turun 9,09 persen dibandingkan minggu lalu, cabe rawit merah Rp30.000/kg atau turun 14,29 persen dibandingkan minggu lalu.
Namun demikian, Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan ada kenaikan harga tempe yang diakibatkan oleh kenaikan harga kedelai impor serta pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 
“Pada pesanan kedelai impor di bulan Agustus memang ada kenaikan. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Bulog untuk mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Harga kedelai impor di Indonesia sebesar Rp11.000/kg dan akan dijual dengan harga Rp10.000/kg ke para pengrajin tahu dan tempe. Kedelai dengan harga murah tersebut diperkirakan akan kita dapatkan pada bulan Desember nanti,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menjelaskan akan terus memantau stok dan harga bapok sesuai arahan Presiden Joko Widodo. “Didukung dengan sistem data daring, Presiden Joko Widodo juga meminta kami untuk turun langsung melihat dan merasakan apa yang dirasakan masyarakat,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, inflasi di Indonesia masih terkendali karena adanya kerja sama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
“Kerja sama yang kuat dan bagus akan menguntungkan kita semua,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga
Usai memantau stok dan ketersediaan bapok, Mendag Zulkifli Hasan melakukan Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga. 
Program Digitalisasi Pasar Purbalingga ini selaras dan saling bersinergi dengan program Digitalisasi Pasar Rakyat yang telah dilakukan Kementerian Perdagangan sehingga dapat mengakselerasi digitalisasi ke seluruh pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
“Digitalisasi Pasar Rakyat merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya agar para pedagang Pasar Rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara daring (online). Dengan Digitalisasi Pasar Rakyat, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pedagang pasar rakyat,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan inisiasinya meluncurkan program Digitalisasi Pasar Purbalingga. 
“Saya berharap, para pengelola pasar, pedagang, pelaku UMKM, serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program Digitalisasi Pasar Purbalingga dapat berjalan dengan lancar dan dapat diimplementasikan secara optimal,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Mengawali sambutannya, Bupati Dyah menyampaikan, Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Purbalingga (Di Pasar Bangga) merupakan inovasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga. Dyah juga mengatakan akan terus berbenah untuk mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat. 
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus berbenah dalam manajemen pengelolaan pasar, tidak hanya di Pasar Bukateja tetapi juga di seluruh Kabupaten Purbalingga sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa semakin optimal. untuk masyarakat,” ujar Dyah.
Dyah juga menjelaskan, Kabupaten Purbalingga sebelumnya telah mendapat penghargaan dari Kementerian Perdagangan sebagai Daerah Tertib Ukur di Indonesia. Penghargaan tersebut diterima langsung dari Mendag Zulkifli Hasan di samarinda.
“Ke depan, Pasar Rakyat Bukateja sedang dilakukan verifikasi oleh Kemendag. Insyaallah di tahun 2023 besok menjadi salah satu Pasar Tertib Ukur di Kabupaten Purbalingga,” jelas Dyah.
Inisiasi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dengan Kementerian Perdagangan menghasilkan Program Digitalisasi Pasar Purbalingga yang terdiri atas Teras Bangga (pembayaran retribusi secara elektronik), Teras Terang (layanan online pelaksanaan tera), E-Parkir (pembayaran parkir elektronik), SIMHP TOK (Sistem Informasi Harga Pasar dan Stok), Jujag Jujug (belanja kebutuhan pasar online), dan QRIS (pembayaran secara elektronik).
Program ini selaras dengan target Kemendag dan turut mendorong program digitalisasi Pasar Rakyat di Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hingga saat ini, terdapat 2.047 Pasar Rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 Pasar Rakyat ‘on boarding’ pemasaran secara digital di Tokopedia, 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring hargabarang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), 214 pasar rakyat sudah ‘on boarding’ mengimplementasikan QRIS dan 9,7 juta Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah (UDMKM) terdaftar memanfaatkan SIAP QRIS, 5.000 pedagang sudah tergabung dalam aplikasi GrabMart, serta 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang ‘on boarding’ dan memanfaatkan platform digital.
(eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600