Mjnews.id – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, selaku Ketua Dewan Pembina Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, mengukuhkan pengurus LAM Kepri masa khidmat 2022-2027 di Aula Wan Seri Beni, Tanjungpinang, Kamis 15 Juni 2023.
Datok Seri Setia Utama H Abdul Razak kembali terpilih sebagai Ketua Umum LAM Kepri. Kemudian Datok Seri Setia Laksana H. Raja Alhafiz sebagai Sekretaris Umum, dan Nia Novita sebagai Bendahara Umum. Struktur pengurus LAM Kepri terdiri dari 15 bidang.
ADVERTISEMENT
Setelah dikukuhkan oleh Gubernur Ansar, Datok Seri Setia Utama H Abdul Razak diberikan tanjak, selempang, dan pataka LAM Kepri. Sementara itu, Datok Hj. Syarifah Zaharah juga menerima tudung manto dari Hj. Suryatati A. Manan, anggota Dewan Pembina LAM Kepri.
Gubernur Ansar menyampaikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi keberlanjutan adat dan budaya Melayu seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, peran LAM menjadi semakin penting dalam memastikan bahwa warisan adat Melayu tetap hidup, relevan, dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Gubernur Ansar mengakui pentingnya peran LAM dalam mempertahankan nilai-nilai luhur sebagai landasan bagi harmoni dan keberagaman di masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi, pengembangan, dan inovasi dalam menjaga relevansi LAM Kepri dan menghadapi tantangan masa depan.
Gubernur Ansar juga mengajak pengurus LAM Kepri untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya dalam menjalankan program-program pelestarian adat dan budaya Melayu, pengembangan pariwisata budaya, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat adat.
Datok Seri Setia Utama H. Abdul Razak menyadari bahwa tugas yang diemban oleh pengurus LAM Kepri tidaklah mudah, namun dengan kerja sama dan keikhlasan, ia yakin pengurus akan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan adat dan budaya Melayu di Provinsi Kepulauan Riau. Ia menegaskan bahwa adat dan budaya Melayu adalah pondasi identitas masyarakat Kepulauan Riau yang perlu dipahami dan dijaga dengan baik.
Selain itu, pengurus LAM Kepri juga diharapkan aktif dalam mengangkat dan mempromosikan adat dan budaya Melayu baik di tingkat nasional maupun internasional. Provinsi Kepulauan Riau memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, seperti seni musik, tarian, kerajinan, dan kuliner, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan memperkuat promosi budaya Melayu, Provinsi Kepulauan Riau dapat membangun citra positif yang kuat.
(jlu/isb)
