banner pemkab muba
ParlemenSumatera Selatan

Ketua DPD RI Dorong Pemerintah Segera Atasi Hambatan Produksi Kopi di Pagar Alam

96
×

Ketua DPD RI Dorong Pemerintah Segera Atasi Hambatan Produksi Kopi di Pagar Alam

Sebarkan artikel ini
Lanyalla Di Allbaik Bengkulu Selatan
Ketua DPD RI saat menikmati kopi dan kuliner produk UMKM, Allbaik di Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Kamis (17/3/2022). (f/dpd)

PAGAR ALAM, Mjnews.id – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta agar hambatan yang dihadapi petani dalam produksi komoditas kopi di Pagar Alam, Sumatera Selatan, segera diatasi. Utamanya, mengatasi kerusakan komoditas kopi akibat hujan es.
Sebelumnya, fenomena hujan es menyebabkan produksi tanaman kopi terganggu. Bunga kopi membusuk dan jatuh dari pohon. Hasil panen kopi tahun ini diprediksi menurun. Padahal, harga jual biji kopi saat ini sedang membaik, yaitu di atas Rp20 ribu per kilogram.
“Saya mendorong agar segera diambil langkah terpadu untuk mengatasi hambatan produksi yang dialami petani. Negara harus hadir di tengah problematika yang dihadapi masyarakat,” tegas LaNyalla yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan, Kamis (17/3/2022).
Senator asal Jawa Timur itu mendorong Bea Cukai Kanwil Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) melalui program klinik ekspor agar serius mengasistensi pelaku UMKM di Kota Pagar Alam melalui kerja sama dan sinergi dengan instansi lainnya di Sumatera Selatan.
“Utamanya dalam menghadapi kendala dan hambatan produksi atau hasil produksi suatu komoditas seperti kopi agar nilai ekspor semakin meningkat dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar LaNyalla.
Dengan begitu, bukan hanya kendala-kendala berupa pendistribusian semata, tetapi juga kendala produksi dan strategi penyimpanan atau gudang juga turut dipikirkan.
“Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” kata dia.
Saat ini, petani kopi di Pagar Alam mengaku kebingungan. Berkurangnya produksi kopi ini bukan karena karena kurang pupuk atau racun tetapi fenomena alam.
“Harus dicarikan solusi agar produktivitas petani tak menurun. Ini berpengaruh tak hanya kepada tingkat ekspor semata, tetapi yang terpenting adalah kesejahteraan petani itu sendiri,” tegas LaNyalla.
(rls/dpd)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600