Parlemen

Masuk ke Indonesia, Pemerintah Diminta Awasi Turis China agar Patuhi Prokes

114
×

Masuk ke Indonesia, Pemerintah Diminta Awasi Turis China agar Patuhi Prokes

Sebarkan artikel ini
Bramantyo
Anggota Komisi X DPR, Bramantyo. (f/dpr)

Jakarta, Mjnews.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mempersilahkan wisatawan dari China untuk berkunjung ke Indonesia namun dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Anggota Komisi X DPR, Bramantyo mengingatkan kepada Pemerintah agar tetap selalu mengawasi hal itu, sembari kembali membangkitkan ekonomi nasional lewat pariwisata pasca pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Pada dasarnya saya sepakat bahwa Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk menarik kembali wisatawan-wisatawan mancanegara guna akselerasi pemulihan ekonomi terutama sektor pariwisata di Indonesia,” kata Bramantyo, Selasa (10/1/2023).

Sebelum pandemi, jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia dari negara China memang terbesar. Namun, dalam upaya pemulihan ekonomi, jangan sampai kebijakan yang diambil justru memicu adanya varian baru atau menyebabkan kasus covid tinggi kembali di Indonesia karena justru akan menjadi pukulan balik dari momen pemulihan yang sudah berjalan.

“Hal ini tentunya bisa dicapai dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi turis asal China masuk ke Indonesia dengan penerapan swab test antigen/PCR maupun karantina,” sambung legislator Partai Demokrat ini.

Selain penerapan prokes, menurutnya, kapasitas pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mengelola destinasi wisata bersih, sehat, dan aman juga harus terus ditingkatkan untuk semakin meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif indonesia Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, Indonesia menyambut baik wisatawan mancanegara (Wisman) dari luar negeri terutama China yang akan melakukan perjalanan liburan ke Indonesia.

Dia menjelaskan, target kunjungan wisatawan China tahun 2023 sebanyak 253 ribu. Sambutan baik tersebut juga tentunya dalam bingkai protokol kesehatan yang telah diterapkan dan sanggup mengendalikan pandemi.

(rel/eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT