ReligiPadang PanjangSumatera Barat

Sambut Ramadan dengan Muhasabah Diri, Evaluasi dari Semua Aspek Kebaikan dan Keburukan

555
×

Sambut Ramadan dengan Muhasabah Diri, Evaluasi dari Semua Aspek Kebaikan dan Keburukan

Sebarkan artikel ini
Nasrulah Nukman
Nasrulah Nukman. (f/ist)

Mjnews.id – Bulan mulia sebentar lagi akan datang, yaitu bulan Suci Ramadan. Perlu adanya persiapan menyambut datangnya bulan mulia tersebut, yaitu muhasabah diri.

Pesta Demokrasi itu sudah usai, walau gegap gempitanya belum juga reda sampai saat ini. Meski sudah ada yang klaim sebuah kemenangan, kita tidak harus larut terus di dalamnya. Kapan lagi kita untuk mengingat hari esok dan menata hari yang nyata-nyata sudah di depan mata.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Secara fisik dan finansial semua kita punya untuk itu. Namun, ada yang lebih dominan yang perlu dipersiapkan. Salah satunya yang perlu kita persiapkan adalah Muhasabah Diri (Introspeksi Diri) agar ibadah-ibadah kita di bulan Ramadan bisa sesempurna mungkin,” ungkap H. Nasrulah Nukman saat bincang-bincang dengan Mjnews.id, di kediamannya, Selasa 27 Februari 2024.

Muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri dari kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya. Baik hal tersebut adalah bersifat vertikal, hubungan manusia hamba dengan Allah. Maupun secara hubungan horisontal, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia yang lainnya dalam kehidupan sosial.

Ini merupakan, salah satu sarana yang dapat mengantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai hamba. Memang, manusia tidak ada yang luput dari salah dan dosa. Tapi, setidaknya dengan bermuhasabah dengan sesama manusia bisa mengurangi beban kesalahan yang kita miliki.

“Jadi, rasa percaya diri bisa tinggi dalam menyongsong datangnya bulan sucpi Ramadhan,” terang Buya Nasrulah.

Lebih jauh Nasrulah Nukman menjelaskan, betapa rindunya kita akan kehadiran bulan Ramadan yang didalamnya terdapat malam seribu bulan, yaitu lailatul qodar, Allah mengkhususkan bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang banyak.

“Ada banyak amalan dan ibadah yang bisa dilakukan di bulan Syaban. Sayangnya, Bulan Syaban sering kali dilupakan. Padahal, bulan ini bisa menjadi momentum menempa diri agar bisa lebih khusyu dalam menjalani banyak ibadah atau bulan puasa,” ujarnya.

Nasrulah Nukman, menekankan bahwasannya di sisa bulan Sya’ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan Ramadan, bulan paling mulia dari segala bulan dengan cara bermuhasabah mengintropeksi diri, menghitung dan mengkalkulasi amal yang telah kita lakukan selama hidup hingga kini.

Artinya, dalam setahun ini sudah kita habiskan hidup ini untuk urusan duniawi. Sekarang masanya, kita curahkan segala amal kebaikan berbuat baik sekuat mungkin memperbaiki diri.

“Mumpung pintu pengampunan terbuka lebar dibulan penuh rahmat ini. Tidak ada yang berat, jika niat untuk membuat perubahan dalam diri sudah menjadi tekad,” pungkas Pentolan PKS ini.

(*)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT