Kota BukittinggiSumatera Barat

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Gelar Talkshow 121 Tahun Bung Hatta

466
×

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Gelar Talkshow 121 Tahun Bung Hatta

Sebarkan artikel ini
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Gelar Talkshow 121 Tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Gelar Talkshow 121 Tahun Bung Hatta. (f/siti aisyah)

Mjnews.id – Sosok Bung Hatta tetap abadi dan terus dihargai oleh zaman. Sederhananya sangat menginspirasi dan mengidolakan oleh generasi saat ini. Salah satu semangatnya adalah semangat membaca, yang tidak terhenti meskipun ia berada dalam penjara. Bung Hatta pernah mengatakan “Aku rela dipenjara asal dengan buku”, menunjukkan betapa pentingnya membaca baginya, bahkan dalam situasi sulit.

Untuk memperingati 121 tahun Bung Hatta, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi mengadakan Festival Bung Hatta yang melibatkan berbagai kegiatan. Salah satu acara yang diadakan adalah Talkshow “Bangkit Bersama Literasi Inklusi” yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada Selasa (15/8/2023).

Kepala Perpustakaan Nasional RI, M. Syarif Bando, sebagai Keynote Speech, menekankan bahwa generasi muda sebagai penerus bangsa dan masyarakat sekarang harus mewarisi semangat Bung Hatta. Bung Hatta dan para pendiri bangsa lainnya membela negara dengan semangat ilmu pengetahuan.

Pendiri Indonesia termasuk Bung Hatta adalah kutu buku. Mereka membaca buku-buku dari dalam dan luar negeri. Bung Hatta bahkan membawa 16 buku ke Boven Digul saat berada dalam pengasingan. Oleh karena itu, semangat perjuangan dan cinta literasi Bung Hatta dan Bung Karno harus diwariskan kepada generasi muda.

Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Leksi Hedrifa, menyatakan bahwa Bung Hatta tetap dikenang sampai sekarang. Konsep dan karakter Bung Hatta masih relevan dan dapat diaplikasikan dalam zaman sekarang.

Bung Hatta mempraktikkan budaya membaca di keluarganya. Hal ini tercermin dalam “Indonesia Kecil” yang diterapkan dalam keluarganya. Setiap anak Bung Hatta memiliki koleksi buku sendiri. Ini menunjukkan cintanya pada buku dan dedikasinya untuk mengajarkan cinta membaca kepada anak-anaknya.

Pada kesempatan tersebut, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga meluncurkan buku antologi puisi “Madah Teruna Untuk Hatta: Membingkai Bung Hatta dalam Puisi.” Festival Bung Hatta juga mencakup berbagai kegiatan seperti Workshop Jurnalistik, Pameran Bung Hatta, Peluncuran Buku Puisi, Internalisasi Pemikiran Bung Karno, dan Talkshow.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, H. Marfendi, menyatakan bahwa Bukittinggi adalah kota Bung Hatta. Pemerintah kota ingin mendorong mentalitas, disiplin, dan semangat kebersamaan yang dimiliki oleh Bung Hatta untuk diteladani oleh generasi muda Bukittinggi.

Generasi muda saat ini cenderung lebih tertarik pada hal-hal hedonistik dan memiliki minat membaca yang rendah. Marfendi berpendapat bahwa untuk memastikan masa depan yang cerdas, generasi muda harus diberdayakan melalui literasi dan kegemaran membaca.

Putri Proklamator Bung Hatta, Halida Hatta, menyatakan bahwa Bung Hatta selalu dikaitkan dengan buku. Beliau adalah seseorang yang sangat cinta buku dan mengajarkan hal ini pada anak-anaknya. Semangat cinta buku yang ditanamkan oleh Bung Hatta dalam keluarganya tetap hidup hingga saat ini.

Talkshow “121 Tahun Bung Hatta” yang dimoderatori oleh Muhammad Subhan menghadirkan narasumber seperti Kepala Perpustakaan Nasional RI M. Syarif Bando, Putri Bung Hatta Halida Hatta, Deputi Direktur Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan Ivan Ahda, dan Gamal Albensaid. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

(Aii)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT