MJNews.id – Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SiSSCa) yang merupakan salah satu dari 110 Karisma Of Event Nusantara dilaksanakan di Kota Sawahlunto Sabtu malam tadi, 9 September 2023, yang dibuka langsung Staf Ahli Kemenpar Ekraf RI bidang Reformasi dan Birokrasi, Raden Kurleni Ukar.
Dalam sambutannya, Kemenpar Ekraf berikan apresiasi kepada pemerintah kota Sawahlunto beserta jajaran dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi pada SISSCa, yang tahun ini patut berbangga bisa kembali terpilih menjadi karisma Even Nusantara.
“Ini adalah prestasi luar biasa karna semakin lama semakin sulit untuk masuk ke Karisma Event Nusantara, dan jika tahun depan ingin masuk kembali harus ada inovasi baru dan persaingannya semakin ketat,” kata Staf Ahli Kemen Par Ekraf.
Disampaikan juga, Sawahlunto memiliki banyak potensi, sebagai kota warisan yang sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia melalui Tambang Batubara Ombilinnya oleh Unesco, dan dilihat sawahlunto semakin berbenah dan berkembang dan semakin dikenal menjadi kota wisata tambang yang berbudaya.
Dengan masyarakatnya yang multi etnik, selain itu potensi alam dan produk kulinernya produk budaya sekaligus ekraf yang sangat dikenal sampai mancanegara dan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh kemendikbud, adalah songket silungkang yang bernilai tinggi karena keunikan dan filosofi motifnya.
Kemen Parekraf dan Baparekraf sangat mendukung penyelenggaraan Event Sissca dengan beragam rangkaian acara yang mengangkat potensi songket silungkang secara kreatif dan inovatif sebagai salah satu upaya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan pencapaian target pergerakan 1,2 sampai 1,4 miliar wisatawan Nusantara sampai 6,7 juta kunjungan wisatawan manca di tahun ini,
Dirinya meyakini dengan menjalankan strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang dijalankan secara gerak cepat, gerakan bersama dan menggagas potebsi lokal, maka pengembangan dan penguatan promosi Par Ekraf di Sawahlunto dapat berjalan Optimal.
“Jadi diharapkan melalui kegiatan ini semakin menguatkan citra Par Ekraf Sawahkunto dalam mendorong songket silungkang bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing di industri fashion nasional dan dunia serta berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sawahlunto,” ujarnya.
Gubernur Sumatra Barat yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianto menyampaikan, Pemprov mendukung iven yang luar biasa ini karena dinilai dpat memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam memajukan sektor Pariwisata di Sawahlunto dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif yang berlanjut untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Sawahlunto.
Iven yang diselenggarakan dari rahun 2015 diinisiasi untuk mengenalkan songket silungkang sebagai warisan budaya berharga dari Sawahlunto ke tingkat Global.
“Event ini bukan sekedar seremonial saja tapi juga menjadi wadah ekspresi kreatif para seniman dan budayawan, mereka berperan aktif dalam mengkreasikan kreativitas mereka yang tak terbatas. “Ke depan songket sikungkang diharapkan bisa semakin dikenal di kancah internasional yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan para pelaku Ekraf terutama dalam sektor Fashion di Sawahlunto,” ujarnya.
Sementara Walikota Sawahlunto, Deri Asta menyampaikan Songket Silungkang merupakan kerajinan tangan masyarakat Sawahlunto produksi UMKM yang sejak dahulu kala, dimana semenjak tahun 1911 Songket Silungkang sudah ikut pameran di Belgia , dan sejarah yang luar biasa ini perlu dijaga, dirawat dan dilestarikan.
Dijelaskan juga, saat ini Songket Silungkang bukan hanya untuk bahan baju, sudah banyak produk turunan sikungkang yang dibuat oleh songket silungkang itu sendiri, dan mutu songket silungkang juga sudah jauh berbeda termasuk disain, pola motif dan lainnya sehingga Songket Silungkang sudah layak berkompetisi dengan Songket songket lainnya di Nusantara.
Dalam rangka bagaimana kita menjaga dan melestarikan songket Silungkang, Carnaval Sissca ini jawabannya dan patut dicatat Carnaval Sissca sudah berjalan 9 tahun dan ini satu-satunya ivent yang tidak terganggu dengan berbagai macam pandemi. Di waktu pandemi covid 19 ini tetap dilaksanakan secara hybrid meskipun tidak mengundang penonton. Ini menunjukkan konsistensi Pemerintah Kota Sawahlunto terhadap bagaimana melestarikan Sawahlunto Internasional songket Silungkang.
“Selain sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, songket Silungkang juga sudah ditetapkan sebagai indikasi geografis atau paten bersifat kedaerahan begitu kita menjaga songket silungkang sebagai warisan budaya Sawahlunto,” kata Walikota memaparkan.
Diharapkan melalui ajang ini Songket Silungkang lebih dikenal di masa yang akan datang dan usaha UMKM yang termasuk ekonomi kreatif khususnya Songket Silungkang lebih berkembang.
“Tahun ini kita sedang mempersiapkan Sentra IKM Tenun di Silungkang, jadi masyarakat dan para turis yang datang bukan hanya membeli songket saja tapi juga dapat melihat secara langsung proses penenunan dari awal, inilah cara Pemerintah mempromosikan Songket silungkang. Dukungan dari kementerian terhadap keseriusan pemerintah Sawahlunto, bagaimana menjaga kebudayaan dan Songket ini dengan baik, dan ajang ini dapat dilaksanakan terus di masa yang akan datang,” pungkas Walikota Sawahkunto.
(Uni)