BudayaKota SolokSumatera Barat

Adriyal Dt Panghulu Sati: Urang Basa Nan 15 di Nagari Solok Bagian Hilie Memang Ada dan Jelas

171
×

Adriyal Dt Panghulu Sati: Urang Basa Nan 15 di Nagari Solok Bagian Hilie Memang Ada dan Jelas

Sebarkan artikel ini
Adriyal Dt. Panghulu Sati Bersama Keluarga
Adriyal Dt. Panghulu Sati bersama keluarga. (f/ist)

Solok, Mjnews.id – Suku-suku di anam suku, sebutan Urang Basa Nan 15 atau sebanyak 15 orang dibesarkan dan digadangkan masyarakat adat setempat pada suku masing-masing, dulu memang populer di suku nan nan balimo dan suku nan barampek, terletak sebelah hilie Nagari Solok. Memang ada dan jelas dalam sejarah perjalanan Nagari Solok.

Hal tersebut dikatakan salah seorang ninik mamak Suku Caniago Anam Suku, Adriyal Dt. Panghulu Sati menjawab pertanyaan MJNews.id di Solok, Jumat (10/02/2023).

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Sebanyak 15 orang pemangku adat yang dibasakan, dibesarkan dan digadangkan tersebut dalam adat pada suku-suku bersangkutan dahulunya masih berbentuk kampung yakni sebanyak 6 orang di anam suku, 5 orang di suku nan balimo dan sebanyak 4 orang di suku nan barampek, sehingga digabungkan semua pemangku adat sebelah hilie Nagari Solok jadi total sebanyak 15 orang.

Tapi mereka tidak jadi Panghulu pada suku masing-masing. Sebab setelah ketiga kampung tersebut di atas bermusyawarah mufakat antara tokoh-tokoh masyarakat dan ninik mamak yang mudiek dengan tokoh-tokoh masyarakat dan ninik mamak di hilie, dimana kampung-kampung pada ketiga suku dimaksud ingin pula mendirikan dan membangun kepenghuluan lengkap dengan ninik mamak iv jinih dan ninik mamak bajinih.

Ninik mamak di mudiek setuju dan menguatkan atas usulan saran masukan dari ninik mamak di hilie, maka ke dua belah pihak sepakat mengizinkan dan menguatkan ketiga suku-suku di anam suku, suku nan balimo dan suku nan barampek untuk mendirikan dan membangun kepenghuluan lengkap dgn ninik mamak iv jinih dan ninik mamak bajanih, dengan catatan panghulunya berasal dari urang Suku Caniago.

Alhamduillah ninik mamak di hilie dan ninik mamak di mudiek sudah memiliki kesepakatan bersama yang mungkin diungkai dan diperdebatkan lagi. Dimana suku anam suku panghulunya tetap orang suku caniago, begitu juga pada suku nan balimo dan suku nan barampek panghulu dari Suku Caniago.

Adriyal Dt. Panghulu Sati mengatakan, dahulu masyarakat adat Nagari Solok dari 2 nagari sebelumnya Nagari Korong Gadang dan Nagari Aro, dalam pepatah petitih dan pituah adat menyebut, dahulu adalah dengan sebutan populer datuak nan sambilan, malin nan sambilan sarato basa nan 15.

Namun setelah peristiwa pergolakan PPRI pada tahun 1958 dan beberapa tahun setelah keadaan kembali pulih dan normal, maka sekitar tahun 1963 ke atas, beberapa oknum pemangku adat di mudiek, diduga telah merubah rubah barieh adat, sehingga oknum pemangku adat yang di mudiek tersebut bisa mengambil pengaruh terhadap keberadaan masyarakat adat di hilie. Kemudian merubah kosa kata sebutan datuk nan sambilan, malin nan sambilan sarato basa nan limo menjadi datuk nan sambilan, panghulu nan duo baleh.

Maka itu terkait dengan wacana masyarakat adat beberapa pemangku adat pada suku nan balimo dan lain mewacanakan pendirian dan pembentukan kerapatan adat di hilie.

Menurut Adriyal Dt. Panghulu Sati, suatu aspirasi masyarakat perlu didengar dtampung dan diakomodir dengan baik dan efektif demi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat ke 3 suku tersebut, namun tidak berobah barieh adek dan sudah disepakati.

“Jika mau mengembalikan Kebesaran Orang Basa Nan 15, dilihat suatu langkah positif namun panghulu suku tetap terletak di Suku Caniago,” ujarnya.

(zal mega)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT