InfrastrukturPesisir SelatanSumatera Barat

Pemerintah Pusat dan Daerah Siap Bangun Parit Beton Tebing Batang Bayang

182
×

Pemerintah Pusat dan Daerah Siap Bangun Parit Beton Tebing Batang Bayang

Sebarkan artikel ini
Kondisi Batang Bayang Di Kampung Lubuk Begalung
Kondisi Batang Bayang di Kampung Lubuk Begalung, Nagari Aur Begalung, Kecamatan Bayang, Pessel.

Bayang, Mjnews.id – Setiap banjir bandang Batang Bayang, tebing sungai porak-poranda dan meluluhlantakkan tanaman pangan di areal pertanian sawah serta ladang penduduk Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).

Terkait ini, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy pada pertengahan 2022 lalu telah mengunjungi korban banjir dan menghimpun aspirasi masyarakat yang berada di bantaran Batang Bayang.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Kabar ini diinfokan Walinagari Aur Begalung, Kecamatan Bayang, Pessel, Musrial, ST saat dijumpai awak media ini di Kampung Lubuk Begalung, Selasa 28 Maret 2023.

Menurut Musrial, ST pula, Wagub Audy Joinaldy kunjungi lokasi bendungan parit beton tebing sungai di Kapalo Koto Kampung Lubuk Aur Kenagarian Aur Begalung. Di sini Wagub sangat merespon rencana normalisasi dan revitalisasi Batang Bayang serta membeton timbal-balik tebing sungai. Sehingga terbentuk jalan usaha tani sepanjang 12 kilometer di sepanjang bantaran Batang Bayang dari Kenagarian Kapujan sampai ke Muara Api-Api, Kenagarian Pasar Baru, Bayang.

“Kedatangan Wagub Audy saat itu bersama Kepala Balai Sungai Wilayah V Sumbar dan Bupati Pessel Rusma Yul Anwar serta segenap ke-PU-an Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Propinsi Sumbar dan ke-PU-an Pessel, telah merencanakan ini,” katanya.

Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar juga siap untuk mengurus ke pemerintah pusat guna bertemu langsung dengan link kawan-kawan politisi-nya serta berkoordinasi langsung pula dengan tokoh politik asal Pessel bersama Alirman Sori (DPD RI), Darizal Basyir (DPR RI), dan tokoh Pessel di DPRD Sumbar.

“Pada kesempatan ini, Wagub Sumbar dan Bupati Pessel serta Kepala Balai Sungai Wilayah V Sumbar memberikan arahan dan saran positif supaya terbentuk terlebih dahulu seperti kesepakatan masyarakat melalui Forum Masyarakat Pimpinan Walinagari terkait dengan bibir Batang Bayang”, ulasnya.

“Forum Walinagari Pengendalian Batang Bayang sebetulnya sudah boleh dikatakan telah ada, namun semangat ini lagi yang perlu digagas oleh Forum Masyarakat sebagai inisiator Pengendalian Batang Bayang. Dalam waktu dekat kita dari Forum Walinagari Bayang akan membahas ini secepatnya dan hasil rapatnya akan kita tujukan ke pemerintah kecamatan, kabupaten, propinsi dan ke pemerintah pusat”, harapnya.

800 Meter Digerus Batang Bayang

Terkait ganasnya arus deras Sungai Batang Bayang menerjang sisi tebing sungai saat banjir bandang, Putra asal Kampung Lubuk Gambir, Uztaz Bu Sri (57) sekarang domisili Jakarta, katanya, sekitar setengah abad nan lalu rumah orangtuanya pernah hanyut diberondong banjir sungai ini.

“Begitu juga sebuah Masjid Arrahman di Koto seberang sungai Kampung Lubuk Begalung 55 tahun lalu juga tersungkur diterjang banjir mengikuti tebing dan tenggelam di sungai ini”, kenang Walinagari, Musrial, ST.

Dikatakannya, nyaris sebanyak 300 buah rumah penduduk hanyut dari puluhan tahun yang lalu diberondong banjir sungai dan terpaksa pindah tempat domisili ke perkampungan lain bahkan ada yang urban ke kota pergi merantau akibat tanah tempat berpijak telah masuk ke dalam sungai.

“Jika dihitung puluhan tahun nan lalu, lebar tanah yang telah diberondong banjir sungai mencapai 800 meter berada di dalam sungai masing masing di seberang sungai ini dan di setiap perkampungan yang bersentuhan dengan bibir sungai,” katanya.

“Jika Batang Bayang meluap bisa membanjiri belasan kenagarian dan puluhan perkampungan dan ribuan rumah penduduk tergenang banjir”, ungkapnya.

Di sini, Walinagari Aur Begalung, Musrial, ST memaparkan pandangannya, seyogianya telah siap dilakukan normalisasi dan revitalisasi serta parit-beton timbal-balik tebing Batang Bayang akan dapat menjadi kekayaan destinasi wisata Sungai yang dibubuhi dengan budidaya ratusan ribuan bibit ikan larangan ditebar sehingga dapat dipanen sekali 4 bulan.

“Buat kekayaan masyarakat adat dan kekayaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMnag),” pintanya demikian.

(obral)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT