Bank Nagari Luncurkan KUR Super Mikro Marandang di Padang Panjang. |
Padang Panjang, MJNews.ID – Bank Nagari meluncurkan pinjaman super mikro Melawan Rentenir Daerah Ranah Minang (MaRandang) untuk Pemerintah Kota (Pemko) Kota Padang Panjang. Peluncuran pinjaman MaRandang tersebut dilaksanakan di Pasar Kuliner, lapangan Anas Karim, Sabtu 25 September 2021 sore.
Kegiatan peluncuran program pinjaman MaRandang tersebut dihadiri langsung oleh Gusti Candra, Direktur Kredit dan Syariah PT. Bank Nagari, Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran Dt. Paduko Malano, BBA, pimpinan Bank Nagari Padang Panjang, Zulhendri Chein,
Asisten 2 Iriansyah Tanjung, pimpinan OPD, jajaran karyawan Bank Nagari.
Gusti Candra mengatakan, seperti diketahui praktik rentenir telah menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan modal usaha dan kebutuhan mendesak karena serba praktis, mudah dan cepat, namun sebenarnya pinjaman rentenir tersebut sangat mahal dan mencekik. Karena itu harus “harus diberantas”.
Gusti menambahkan, berawal dari kondisi keprihatinan tersebut maka perlu terobosan-terobosan untuk recovery ekonomi Sumbar khususnya untuk kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Maka dari itu, lahirlah skema pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha mikro yang banyak terjerat rentenir dan ingin bangkit di tengah ppandemi Covid-19 yakni program pinjaman MaRandang,” jelasnya.
Untuk melawan jeratan rentenir, tentunya harus mampu menciptakan suatu skema pinjaman yang cepat dengan persyaratan yang mudah dan dengan biaya yang murah.
Lebih lanjut Gusti menyampaikan, terkait kemudahan, pinjaman MaRandang ini menggunakan skema KUR Super Mikro sehingga kemudahannya sangat banyak di antaranya nasabah tidak perlu menyediakan agunan tambahan dan cukup usaha yang dijalani saja.
“Yang terpenting adalah jangan ada pinjaman macet dan tanamkan rasa jujur dalam diri. Kita tidak ingin, ada masyarakat yang lalai dengan tanggung jawabnya. Kemudian di sisi murah, bunga atau margin yang dibayar nasabah sangat kecil. Dengan, diluncurkan kredit mikro Marandang ini, setidak pelaku UKM tidak lagi terjerat dengan rentenir yang mencekik leher,” ujarnya.
Kepala OJK Perwakilan Sumbar, Yusri mengapresiasi program dari Bank Nagari tersebut dan berharap itu bisa menjadi solusi bagi usaha mikro di Sumbar.
Yusri mengatakan, persoalan bagi masyarakat yang berusaha di sektor mikro bukan suku bunga tetapi ketersediaan akses ke lembaga pembiayaan formal dan proses yang cepat disamping syarat yang mudah.
“Kalau rentenir, kapanpun orang mau, hari itu bisa langsung cair. Ini tantangan bagi perbankan untuk bisa melakukan hal yang sama. Kita berharap, program itu tidak hanya dilakukan oleh Bank Nagari tetapi juga bisa dilakukan perbankan lain.
Walikota Fadly Amran.Dt.Paduko Malano dalam singkatnya mengatakan rentenir ini kadang-kadang menjadi beban bagi usaha super mikro karena bunganya yang mencekik. Ini yang coba diantisipasi Bank Nagari dengan terobosan program Marandang ini sangat membatu para pelaku usaha kecil keluar dari cengkraman para rentenir yang membunuh para pelaku UKM.
Masyarakat yang terjerat praktik rente, hanya akan jadi pencari uang bagi rentenir karena bunganya yang tinggi sehingga lama kelamaan akan makin oterjerat. Menurutnya, program Marandang ini akan memudahkan dan memberikan keleluasaa bagi masyarakat ekonomi lemah yang memiliki usaha.
Fadly Amran menilai, dalam masa pandemi Covid-19 ini, perlu terobosan yang dilakukan untuk bisa membantu usaha mikro kecil agar bisa bertahan.
“Pemerintah daerah juga akan berupaya memberikan bantuan dengan cara lain,” tukuk walikota.
Sementara, pimpinan Bank Nagari Padang Panjang Zulhendri mengatakan, program Marandang digelontorlan Bank Nagari, adalah program teranyar yang pernah dikeluarkan Bank Nagari selama ini.
“Artinya, kita mengajak masyarakat untuk keluar dari kebiasaan kurang bagus itu. Dengan, meminjam pada rentenir disamping bunga besar, jaminan akan sebentuk keamanan juga tidak akan kita dapatkan,” ujar Zulhendri.
(mutia)