Padang PariamanInfrastrukturSumatera Barat

Pemprov Sumbar Perbaiki Badan Jalan Putus di Luhung pada 2023

398
×

Pemprov Sumbar Perbaiki Badan Jalan Putus di Luhung pada 2023

Sebarkan artikel ini
Badan Jalan Putus
Kondisi jalan Provinsi Sumbar ruas Sungai Geringging - Sungai Limau, tepatnya di Luhung, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging sangat memperhatinkan. (f/tka)

Padang Pariaman, Mjnews.id – Kegalauan masyarakat di Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman terhadap putusnya badan jalan di Luhung, Nagari Kuranji Hulu sejak setahun lalu dan sampai kini belum diperbaiki, insya Allah akan terobati tahun 2023.

Tokoh masyarakat IV Koto Aur Malintang, Syafruddin kepada wartawan di Pariaman, Rabu (28/12/2022) mengatakan, ruas jalan Sungai Limau – Sungai Geringgging terus ke Lubuk Basung merupakan urat nadi transportasi masyarakat dengan kerusakan yang sekarang menjadikan masyarakat galau. Karena kerusakan tidak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Terlihat masyarakat tidak ada yang berteriak. Sementara yang memegang tampuk kekuasaan diam-diam saja duduk di kursi empuknya,” ujar Syafruddin dengan semangatnya.

Dikatakan ruas jalan ini merupakan jalan provinsi. Artinya, yang bertanggung jawab memperbaiki Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

“Sebagai masyarakat kita sangat berharap ada perbaikan secepatnya,’ ucap Syafruddin.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar,
Dedi Rinaldi yang dikonfirmasi secara terpisah Rabu (28/12/2022) mengatakan, Pemprov merencanakan perbaikan jalan rusak di Luhung Nagari Kuranji Hulu pada tahun anggaran 2023 dengan anggaran berkisar Rp 6-7 miliar.

Menurut Dedi, badan jalan yang terban dan memutus badan jalan sepanjang 50 meter lebih kurang.

“Karena membutuhkan anggaran yang banyak, tentu tidak bisa diperbaiki segera. Harus diprogram dulu dan didudukkan dulu anggarannya. Setelah itu baru dikerjakan,” ucapnya.

Tambahnya, masyarakat harus paham juga membangun jalan atau memperbaiki jalan rusak tidak bisa sim salabin. Perencanaan dan pelaksanaannya harus terukur dan jelas serta tuntas,” tambahnya.

Memperbaiki jalan rusaknya separah itu tidak sama dengan membuat goreng pisang. Hari ini pisangnya diambil dan hari ini juga gorengnya dimasak.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat kalau perjalanan mereka agak terganggu selama ini,” tukas laki-laki ini dengan santai.

(Tka/Ris)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT