Padang PariamanSumatera Barat

Bayi Prematur dari Padang Pariaman Ini Alami Gizi Buruk, Butuh Bantuan Dermawan

201
×

Bayi Prematur dari Padang Pariaman Ini Alami Gizi Buruk, Butuh Bantuan Dermawan

Sebarkan artikel ini
Muhammad Azam, Bayi Prematur Ini Lahir Pada 13 September 2023 Di Rs Rizki Bunda Lubuk Basung Mengalami Gizi Buruk.
Muhammad Azam, bayi prematur ini lahir pada 13 September 2023 di RS Rizki Bunda Lubuk Basung mengalami gizi buruk. (f/ist)

Mjnews.id – Nasib malang menimpa Muhammad Azam, bayi dilahirkan prematur ini lahir pada 13 September 2023 di RS Rizki Bunda mengalami gizi buruk.

Orangtua Azam, Meilia (ibu) dan Halizar (ayah), warga Korong Tangah, Padang Laring, Kecamatan IV Koto Aur Malintang Utara, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut, harus berjuang melihat anak pertama mereka terbaring lemas di ICU Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar, Bukittinggi.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Muhammad Azam lahir prematur dengan berat hanya 1,7 kg setelah menjalani perawatan di RS Rizki Bunda, Lubuk Basung. Ayang, yang merupakan etek (bibi) bayi malang itu, menyampaikan bahwa Azam memiliki tantangan besar karena tidak mau menyusu, sering mengalami kejang-kejang dan mengalami berbagai komplikasi kesehatan.

“Kasihan kita melihatnya, tapi apa daya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami tidak mau kehilangan anak pertama dari adik kami ini,” ujar Ayang dengan nada sedih kepada media ini, Kamis (16/11/2023).

Meskipun Azam biaya berobatnya ditanggung BPJS Kesehatan, orangtuanya yang mata pencahariannya serabutan, menghadapi kesulitan finansial. Mereka harus meminjam uang untuk biaya perjalanan ke Bukittinggi dan biaya selama menunggui anaknya di rumah sakit.

“Sekarang entah kemana kami mengadu lagi,” tambah Halizar, orang tua Azam, khawatir.

Dia berharap ada bantuan dari dermawan untuk membantu biaya selama di rumah sakit, karena Halizar tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah selama harus standby di rumah sakit tersebut. Sedih, begitu besar perjuangan yang harus dihadapi oleh keluarga kecil Muhammad Azam ini yang mengalami gizi buruk.

Di tengah perasaan sedih dan putus asa, Halizar sang ayah, menuturkan bahwa kondisi Azam mulai membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Dr Achmad Mochtar. Meski demikian, beban finansial yang harus ditanggung oleh keluarga Azam semakin berat, biaya bolak-balik ke rumah sakit dan kebutuhan sehari-hari semakin memberatkan.

Halizar, orangtua Azam, dengan mata berkaca-kaca, menceritakan kisah kesulitan hidup mereka. Sementara Azam berjuang untuk pulih, Halizar harus bersiap sedia di sampingnya, tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

“Dalam situasi sulit ini, kami hanya bisa berdoa agar ada tangan-tangan dermawan yang bersedia membantu. Kami tidak tahu lagi harus kemana mengadu,” ucap Halizar dengan suara gemetar.

Di tengah keputusasaan tersebut, mereka berharap agar kebaikan hati sesama dapat meringankan beban mereka. Setiap bantuan, sekecil apapun, diharapkan dapat menjadi sinar harapan bagi keluarga Azam. Semoga berita ini menjadi panggilan bagi semuanya untuk berbagi dan memberikan dukungan kepada sesama yang sedang berjuang melawan keterbatasan hidup.

Bantuan finansial atau dukungan moral dari dermawan dapat menjadi pelipur lara yang sangat dibutuhkan. Setiap sumbangan akan membantu mengurangi beban keluarga Azam, memberikan mereka sedikit ruang untuk bernafas dan fokus pada perawatan dan pemulihan Azam.

Informasi lebih lanjut bagi yang ingin memberikan bantuan atau kontribusi dapat dihubungi langsung kepada keluarga Azam melalui telepon seluler 081268502316 atau melalui saluran amal yang terpercaya di daerah tersebut.

(***)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT