banner pemkab muba
Jawa TengahTokoh

Sosok H Triyanto BS, Panitia Vaksinasi di Klenteng Hok Tik Bio Kutoarjo

133
×

Sosok H Triyanto BS, Panitia Vaksinasi di Klenteng Hok Tik Bio Kutoarjo

Sebarkan artikel ini
Panitia Vaksinasi Di Klenteng Hok Tik Bio Kutoarjo
H Triyanto BS (tengah), Panitia Vaksinasi di Klenteng Hok Tik Bio Kutoarjo.

Purworejo, MJNews.ID – H. Triyanto BS, pemilik Toko Pendowo di Jalan M.T Haryono No 43 Kutoarjo, seorang penganut agama islam yang taat dan dari keluarga besar semua menganut ajaran islamnya kuat dan taat.
Dari segi ekonomi, Haji Tri biasa disapa, tergolong orang yang cukup mampu karena beliau seorang pengusaha pedagang tekstil yang cukup sukses di Kutoarjo.
Dalam kesehariannya, H. Triyanto sangat ramah dan senang terlibat pada kegiatan sosial masyarakat.
Lingkungan tempat tinggal yang mayoritas keturunan Tiong hoa dan pemeluk agama non muslim tidak menghalangi H. Tri untuk melakukan kegiatan sosial bersama warga sekitar.
Pada Kamis 7 Oktober 2021, di Klenteng Hok Tik Bio yang ada di Jalan Cempaka Kutoarjo, tak jauh dari rumah tinggalnya, mengadakan kegiatan sosial vaksinasi untuk masyarakat umum bersama Polres Purworejo, H Triyanto ditunjuk oleh pengurus klenteng sebagai ketua panitia vaksinasi dibantu rekan-rekan pengurus Klenteng Hok Tik Bio dan warga sekitar.
Pemilik Toko Mas Arjuna Ko Didi yang juga pengurus klenteng sekaligus panitia kegiatan mengatakan, hubungannya dengan H Triyanto BS selalu baik bahkan tidak pernah ada masalah.
“Kita sama-sama aktivis sosial masyarakat yang selalu bersama dan tetap rukun walau beda keyakinan,” katanya.
“Beliau orang yang gemar melakukan kegiatan sosial tanpa pamrih dan tidak melihat latar belakang atau golongan. H. Triyanto BS orang yang sangat toleran terhadap pemeluk agama lain,” imbuhnya.
H. Triyanto BS saat diwawancarai media tentang kegiatannya bersama klenteng mengatakan, kegiatan sosial jangan dicampur-adukkan dengan ibadah. Kegiatan sosial hendaknya dilakukan tanpa memandang suku ras atau golongan.
“Kalau kegiatan ibadah, baru kita masing-masing karena keyakinan kita yang berbeda. Ibadah itu privasi diri kita pribadi dengan Tuhan,” katanya.
Kalau kita mau membantu seseorang tidak perlu melihat latar belakang atau agama mereka. Kita ini hidup di negara yang rakyatnya diberi kebebasan untuk memeluk agama atau keyakinan masing-masing dan itu dilindungi Undang-Undang,” katanya.
Justru kita pemeluk agama yang mayoritas mestinya bisa toleransi juga melindungi mereka mereka pemeluk keyakinan atau agama lain, agar ada kedamaian dalam kehidupan bersama dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
“Memang banyak orang yang mencibir kegiatan saya bersama klenteng bahkan memandang kurang baik. Tolong dibedakan ya mas antara kegiatan sosial dan kegiatan ibadah shalat atau sembahyang, biar tidak menjadi fitnah,” pintanya.
Bagi saya toleransi itu perlu dan fanatik terhadap keyakinan juga penting tapi kebersamaan dalam kebaikan lebih penting demi ketentraman dan keamanan sesama umat manusia di bumi ini,” pungkasnya.
(fix)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600