BeritaKabupaten SolokSumatera Barat

Jadi Kontestan Pilkada Kabupaten Solok 2024, Budi Satriadi Siap Hadang Negative Campaign

298
×

Jadi Kontestan Pilkada Kabupaten Solok 2024, Budi Satriadi Siap Hadang Negative Campaign

Sebarkan artikel ini
Budi Satriadi
Budi Satriadi. (f/ist)

Bermodalkan sebagai pengusaha muda yang sukses di berbagai bidang, ia mencoba peruntungan melalui pemilihan kepala daerah tahun 2024, alasannya cuma satu, “ingin mengabdi kepada tanah kelahirannya”.

Dinamika politik yang tidak menentu, lebih cenderung carut marut, dan terkesan sedikit kejam, itu bukanlah suatu halangan untuk menyurutkan niat seorang BG. Ganasnya kehidupan itu sudah menjadi sarapan pagi baginya.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Ia yang dibesarkan oleh seorang single parent, sudah ditempa dari bawah, mulai dari pahitnya lika liku kehidupan, hingga kerasnya dunia pertambangan, sudah dilakoninya.

Bermodalkan ilmu sebagai tenaga kesehatan hingga mewakafkan dirinya di UGD M Djamil Padang, tidak lah membuat BG bertahan.

Hengkang dari zona nyaman sebagai PNS, dan mengadu nasib sebagai pengusaha, hingga membuat ia mampu membangkitkan perekonomian masyarakat Kabupaten Solok di bagian selatan

“Kabupaten Solok harus dibangun bersama, tidak bisa seorang diri atau sekelompok orang saja. Semua elemen dan semua pihak harus dirangkul, agar memiliki tanggung jawab, baik ke diri sendiri, keluarga maupun ke tanah kelahirannya. Muaranya adalah untuk kesejahteraan semua orang, tanpa pengecualian. Pemerintah harus hadir di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakatnya. Sebaliknya, masyarakat harus mampu berperan untuk membangun daerah menurut kapasitasnya masing-masing,” sebutnya.

“Target utamanya adalah menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Kabupaten Solok berada di peringkat 10 besar di Sumatera Barat,” ujarnya.

Dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang, keberadaan IPM Kabupaten Solok berada di peringkat 3 terendah, artinya berada pada posisi ke 17 dari 19 Kabupaten/ Kota di Sumbar,

Bermodalkan dengan fasilitas yang ada, kita akan ciptakan inovasi yang mumpuni dengan menggaet potensi yang ada di masing-masing daerah.

“Dengan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni setiap kawasan dibangun berdasarkan potensi yang dimiliki, kita akan lihat, tiru dan modifikasi,” ujarnya.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT