Mjnews.id – Polemik pemasangan portal di salah satu pesantren di Nagari Sariak Laweh yang sempat viral beberapa hari lalu, Wakil Sekretaris KAN (Kerapatan Adat Nagari) Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Saiful Hadi Dt.Bagindo Bosa Nan Kayo angkat suara dan turut memberikan imbauan.
“Saya meminta semua pihak agar bisa menahan diri, mari kita selesaikan persoalan ini melalui musyawarah tanpa ada merugikan salah satu pihak,” kata Saiful Hadi Dt.Bagindo Bosa Nan Kayo melalui pesan singkat whatsappnya, Minggu 16 Februari 2025.
Saiful Hadi juga mengimbau kepada anak dan Kemenakan serta masyarakat Jorong Koto Baru terkhusus masyarakat Nagari Sariak Laweh agar tak terpancing emosi serta bisa menahan diri.
“Tak ada persoalan yang tak bisa selesai, kalau kita lakukan musyawarah, indak ado kusuiknyo banang yang indk salasai, apobilo kito duduak basamo-samo,” ucapnya dengan bahasa minang.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Jorong Koto Baru, Kenagarian Sariek Laweh, memasang portal jalan menuju Pesantren Kampung Uzma. Pemasangan portal dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama, sehabis salat Jumat 14 Februari 2025.
Kegiatan pemasangan Portal ini diduga kuat imbas dari peristiwa yang tidak tuntas, yang terjadi pada hari Kamis 6 Februari 2025, di mana jalan atau gang perkampungan yang biasanya hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, namun pada hari Kamis tersebut sebuah kendaraan roda enam memaksakan masuk melewati jalan kecil tersebut ,dimana tujuan mobil tersebut menuju ke sebuah Pesantren Perkampungan Uzma, yang berlokasi di perkampungan tersebut.
Menurut pengakuan Adinar, karena mobil tersebut memaksakan untuk melewati jalan kecil itu walau jalan atau gang di perkampungan tidak kelas mobil roda enam.
Sehingga mobil tersebut menyengol loneng dan pagar kedai sekaligus rumah milik Adinar, yang mengakibatkan pecahnya loneng pembatas itu. Setelah peristiwa itu terjadi, Adinar langsung memberitahukan dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak pengelola Pesantren Uzma, tapi pada hari itu tidak ada tanggapan dari pihak Pesantren.
Namun besoknya Jumat 7 Februari 2025, baru salah seorang dari pihak pengelola Pesantren yang bernama Zainudin mendatangi Adinar pemilik Kedai.
Menurut pengakuan Adinar, kedatangan Zainudin mewakili pihak Pesantren ke lokasi Adinar berharap adanya permintaan maaf dengan cara baik dan sekaligus dapat memperbaiki loneng yang pecah tersebut.