Pasar murah ini, lanjut Riany, pihaknya bekerjasama dengan berbagai distributor mulai dari Perum Bulog Tanjunpinang, Hypermart, distributor beras, distributor gula, distributor tepung terigu, distributor minyak goreng.
“Kita juga menggandeng pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan juga petani,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk menekan kenaikan harga bahan pokok dan juga untuk pengendalian inflasi.
Ia menyampaikan, berdasarkan peninjauan Bidang Stabilisasi Harga, ada kenaikan harga bahan pokok terutama untuk beras. Kenaikan beras ini hanya untuk jenis premium, sedangkan jenis medium tidak ada kenaikan.
“Kita ada bidang stabilisasi harga, mereka setiap hari Selasa dan Jum’at turun ke lapangan mengecek harga bahan pokok. Kenaikan itu bukan beras medium, tapi premium. Medium tidak ada masalah yang naik itu harga premium,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga Nur Siti Azizah mengaku senang dengan adanya operasi pasar murah Pemko Tanjungpinang ini. Menurutnya, adanya pasar murah ini sangat membantu dirinya sebagai ibu rumah tangga.
“Sangat senang sekali, jadi bisa mengurangi pengeluaran belanjaan dapur,” ujarnya.
Ia mengatakan, pasar murah ini menjual bahan pokok dibawah harga pasar. Di pasar murah ini dirinya membeli telur, beras, minyak goreng dan gula.
“Memang harganya dibawah harga pasar, kalau minyak goreng selisihnya Rp2 ribuan, gula Rp500, telor ada selisih Rp2 ribuan satu papan,” imbuhnya.
(*/isb)