banner pemkab muba
Jawa TengahParlemen

Panggah Susanto Gandeng Kementan Adakan Bimtek dan Sosialisasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

157
×

Panggah Susanto Gandeng Kementan Adakan Bimtek dan Sosialisasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Panggah Susanto Gandeng Kementan Adakan Bimtek dan Sosialisasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Panggah Susanto Gandeng Kementan Adakan Bimtek dan Sosialisasi Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Ballroom Hotel Ganesha Purworejo, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023). (f/m taufik)

Purworejo, MJNews.id – Anggota DPR-RI dari Komisi IV, Ir Panggah Susanto bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi kepada kelompok tani dan tenaga penyuluh lapangan pertanian Kabupaten Purworejo

Kegiatan yang bertajuk “Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan” tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel Ganesha Purworejo, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023).

Kegiatan bimtek dimaksud untuk mendukung pertanian ramah lingkungan dengan mengedepankan Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan (PSK) kepada para petani dalam budi daya tanaman.

Pengetahuan artinya pelaku pertanian harus bisa memahami kultur tanah dan lingkungan bertani. Sikap artinya kepekaan para pelaku pertanian saat menghadapi masalah yang ditemui atau yang dihadapi. Keterampilan artinya mampu mengolah tanah dan menanam tumbuhan dengan baik sesuai dengan kultur dan geografis lingkungan.

Sehingga para pelaku pertanian paham dan mampu melakukannya upaya peningkatan hasil tani yang berkelanjutan.

Selain itu ada kegiatan peningkatan kualitas pelayanan kepada petani melalui peningkatan kegiatan perbanyakan agens hayati, pestisida nabati dan bahan organic lainnya, pemberdayaan kelompok-kelompok Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH), Konservasi musuh alami untuk pengendalian hama, Pemantauan Logistik Agens Hayati dan pemanfaatannya serta Gerakan Pengendalian secara preemtif dengan menggunakan agens-agens hayati, pestisida nabati dan penggunaan pupuk organik baik cair maupun padat. 

Gerakan pengendalian secara preemtif saat ini secara intensif dilaksanakan untuk mencegah perkembangan OPT agar berada dalam aras keseimbangan dan tidak melampaui batas ambang kendali. 

Agens hayati yang digunakan dalam Gerakan pengendalain preemtif berasal dari hasil perbanyakan LPHP, kelompok-kelompok tani pengembang agens hayati dan kelompok-kelompok tani yang mendapat alokasi kegiatan P4. 

Kegiatan pengembangan dan pemanfaatan agens hayati dan sarana produksi ramah lingkungan dalam Gerakan pengendalian menggunakan agens hayati ujar Memet kepala seksi program peramalan organisme pengganggu tumbuhan Kementerian pertanian

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo diwakili Kabid Prasarana dan Perlindungan Tanaman Pangan, Jayadi dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terimakasih kepada petani yang konsisten menerapkan Budidaya Tanaman Sehat dengan menggunakan sarana produksi ramah lingkungan.

“Selain itu sudah saatnya petani mulai merubah pengelolaan usaha taninya menuju pertanian ramah lingkungan atau pertanian organik,” ujarnya.

Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah, Hakni sebagai narasumber menyampaikan agar petani segera meninggalkan pupuk dan pestisida kimia, dan dapat memanfaatkan sarana produksi ramah lingkungan yang berasal dari sumber daya lokal, baik berupa mikroorganisme hasil eksplorasi spesifik lokasi, pestisida nabati maupun pupuk organik untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan keseimbangan agroekosistem dan lingkungan serta meningkatkan hasil produksi tanaman pangan. 

“Kita harus mulai menjaga kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem pertanian agar bisa mewariskan tanah yang subur kepada generasi mendatang,” tuturnya.

(Fix)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600