Parlemen

Bentrokan Kembali Terjadi di Pulau Rempang, Anggota DPR: Selesaikan Secara Win-Win Solution

156
×

Bentrokan Kembali Terjadi di Pulau Rempang, Anggota DPR: Selesaikan Secara Win-Win Solution

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi Ii Dpr Ri Fraksi Pan, Guspardi Gaus
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus. (f/ist)

Mjnews.id – Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus merasa prihatin dan menyayangkan kembali terjadinya insiden bentrokan antara warga dengan aparat keamanan saat warga masyarakat Rempang melakukan unjuk rasa di depan kantor BP Batam, pada hari Senin 11 September 2023.

Sebelumnya pada hari Kamis 7 September 2023 juga telah terjadi kericuhan massa yang menolak kehadiran aparat gabungan TNI, Polri, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang akan mengosongkan lahan warga karena wilayah tersebut akan dikembangkan menjadi Kawasan Rempang Eco City.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Kami mengimbau kepada aparat keamanan yang bertugas agar dapat bersikap persuasif dan humanis dalam menyikapi peristiwa di lapangan,“ ujar Guspardi saat dimintai keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Menurutnya warga masyarakat Rempang yang melakukan penolakan bisa jadi belum memamahami secara utuh mengenai kebijakan pemerintah menjadikan lahan warga untuk kawasan Eco-City tidak tersampaikan dengan baik kepada warga masyarakat.

Diakuinya, pembangunan kawasan Rempang Eco-City dimaksudkan untuk menjadikan Pulau Rempang sebagai pusat ekonomi industri hijau. “Pembangunan itu sebenarnya merupakan langkah pemerintah dalam mendukung penciptaan lapangan kerja dan investasi bagi masyarakat setempat,” ujar Poltisi PAN ini.

Namun begitu, anggota komisi II DPR RI itu menegaskan hak-hak masyarakat juga harus dilindungi sesuai hukum yang berlaku. Sejatinya, pembangunannya tak boleh meminggirkan warga. Masyarakat harus diberdayakan, jangan malah disisihkan.

Bisa saja pemerintah mendorong perusahaan yang akan menanamkan investasi di pulau Rempang supaya menjadikan kampung-kampung warga menjadi kampung wisata. Atau memberikan ganti untung, bukan ganti rugi bagi warga masyarakat dan lain sebagainya.

Legislator dapil Sumatera Barat 2 itupun berharap agar permasalahan ini dapat di selesaikan dengan cara “win-win solution” dengan mencari jalan penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak, sehingga dinamika yang terjadi bisa segera terendam secepat mungkin.

Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengosongan lahan, pemerintah daerah perlu melakukan kembali dialog secara mendalam kepada semua unsur masyarakat melalui pendekatan dan komunikasi yang baik dengan mengedepankan rasa kemanusiaan.

“Bagaimanapun peristiwa kericuhan dan bentrok yang terjadi harus menjadi pelajaran berharga dan sebagai bahan evaluasi oleh pemerintah agar dapat mencarikan solusi terbaik guna menghindari peristiwa serupa tidak terulang kembali,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sebelumnya, diberitakan terjadi bentrokan antara warga dan aparat keamanan terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) kawasan Pulau Rempang, Batam. Insiden ini mencuat ke permukaan setelah video viral menunjukkan anak-anak sekolah yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat efek tembakan gas air mata dari polisi.

(***)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT