Kota BukittinggiSumatera Barat

Wartawan Kota Bukittinggi Nyaris Kena Tipu, Hati-hati dengan Orang SKSD

243
×

Wartawan Kota Bukittinggi Nyaris Kena Tipu, Hati-hati dengan Orang SKSD

Sebarkan artikel ini
Pak Tana
Pak Tana. (f/ist)

Mjnews.id – Seorang Wartawan bertugas di Kota Bukittinggi, akrab dipanggil Pak Tana, yang bekerja di dua media, Online dan cetak mingguan, nyaris kena tipu, itu terjadi, Sabtu 28 Oktober 2023.

Peristiwa berawal ketika Pak Tana berencana pergi ke Pedestrian Jam Gadang untuk meliput acara deklarasi adat Kurai Limo Jorong.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Setelah menunaikan shalat Zuhur di Kantor DPRD sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor menuju Pedestrian Jam Gadang.

Kira-kira kurang lebih 20 meter menjelang gedung bioskop Sovia, Pak tana berpapasan dengan orang membawa sepeda motor yang berboncengan.

Orang tersebut, menurut Pak Tana, tidak dikenal, lalu Dia menyapa mau kemana, sepertinya sok kenal sok dekat (SKSD), masih di atas sepeda motor, lalu Pak Tana menjawab, ke Jam Gadang sambil berlalu.

Setelah menyapa, dua meter jaraknya sepeda motor berboncengan berada di depan Pak Tana kemudian Ia berhenti, saat itu Pak Tana juga berhenti, takut nanti dibilang sombong.

Yang membawa sepeda motor sebut saja bukan nama asli “Kutar” kepada Pak Tana, Kutar mengatakan, orang yang saya boncengkan, sebut saja bukan nama asli “Breok ” berjalan dari Aur Kuning, maksud tujuan mencari salah satu yayasan di Kota Bukittinggi, lalu Pak Tana jawab, saya juga tidak tahu yayasan yang anda cari itu.

Saat itu, naluri sebagai wartawan tiba-tiba muncul, lalu Pak Tana bertanya untuk apa mencari yayasan, lalu Breok menjawab, saya dulu pernah kenal sama pemilik yayasan, saya manggilnya Pak Haji, nama asli saya tidak tahu.

Dulu Pak Haji minta tolong mencarikan batu cincin yang ada di dalam kendi kecil, Kutar bertanya kepada Breok ada barang itu. Ada, jawab Breok.

Coba lihat, kata Kutar, lalu Breok mengeluarkan barang tersebut dari dalam tas disandang di dada, kalau batunya delima harganya mahal, saya mau membeli seharga Rp5 juta. Kutar menanyakan berapa kamu jual, Breok menjawab ingin menukarkan batu cincin itu dengan 20 kodi atap seng.

Kutar mengatakan, sebelum ditukar ingin mengujinya terlebih dulu, batu delima asli atau tidak, kita beli dulu air meneral. Breok menjawab, saya ada membawanya, lalu Kutar menguji memasukkan batu cincin ke dalam air meneral.

Pembicaraan tidak lagi antara Kutar dengan Breok, tapi dialihkan ke Pak Tana, Breok meminta Pak Tana mau menjalankan syariat Islam, Pak saya mendapat batu cincin berawal dari mimpi. Dalam mimpi orang pakai baju jubah wajah mirip sama Bapak (Tana, Red).
Breok kemudian kembali bertanya, Bapak harus menjawab jujur, berapa uang yang di kantong bapak?

Pak Tana jawab, kalau itu tidak perlu kamu tanyakan. “Indak perlu uang ditanyoan,” jawab Pak Tana dengan kesal, lalu kedua orang tersebut langsung pergi, tanpa melanjutkan pembicaraan.

“Itu orang tersebut mau menipu Pak Tana,” ujar sejumlah wartawan seusai mendengar kisah yang dialami.

(Aii)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT