KesehatanPesisir SelatanSumatera Barat

Tekan Angka Stunting, Mahasiswa KKN Unand Lakukan Penyuluhan ke Polindes Tiga Desa di Lakitan Selatan

176
×

Tekan Angka Stunting, Mahasiswa KKN Unand Lakukan Penyuluhan ke Polindes Tiga Desa di Lakitan Selatan

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Kkn Unand Bersama Kader Dan Bidan Polindes Koto Raya
Mahasiswa KKN Unand bersama kader dan bidan Polindes Koto Raya. (f/dok. pribadi)

PESSEL, Mjnews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) lakukan penyuluhan terkait stunting, pada tiga desa di Nagari Lakitan Selatan. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di masing-masing polindes (pondok bersalin desa), yakni Koto Raya, Seberang Tarok, dan Karang Tangah pada Senin (8/8/2022) pagi secara serentak.

Stunting menjadi masalah kesehatan tingkat nasional yang perlu diatasi, termasuk di Nagari Lakitan Selatan. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang membuat anak lebih pendek dari anak seusianya dan daya tangkap yang lebih rendah. Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah kekurangan gizi bahkan sejak masih dalam kandungan. 

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi stunting di wilayah ini, namun faktor utama berasal dari faktor ekonomi, sehingga gizi ibu dan anak kurang tercukupi. Kemudian faktor pola asuh, jamban yang kurang layak, hingga kurangnya kesadaran remaja putri terhadap pemeriksaan kesehatan,” ujar Yeprika Yoni, selaku Kader PM.

Penekanan terhadap angka stunting menjadi proker utama dalam kegiatan KKN yang dilakukan Mahasiswa Unand di Nagari Lakitan Selatan. Upaya preventif dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan ataupun yang sedang mempunyai balita, tentang penyebab dan bahaya stunting. Selain itu, penyebaran leaflet yang berisi informasi terkait stunting juga dilakukan di masing-masing polindes.

Stunting menjadi masalah kesehatan utama di Kabupaten Pesisir Selatan, oleh karenanya pemerintah Kabupaten Selatan juga aktif melakukan upaya untuk meminimalisir kasus ini, salah satunya dengan menggalakkan tagline ‘PASAN MANDE’.

“Nah, kalau untuk upaya yang telah kita lakukan dalam mengurangi angka stunting itu dengan menggalakkan ‘PASAN MANDE’, yang berisi singkatan tentang apa saja yang harus dilakukan untuk memberantas stunting,” ujar Muharneili, selaku bidan Koto Raya.

Adapun isi PASAN MANDE tersebut adalah pastikan remaja putri bebas anemia dan berperilaku hidup sehat. Ajak calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Amankan bayi baru lahir dengan layanan kesehatan sesuai standar. Naikkan status gizi serta kesehatan bayi dan balita. Mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, dan berimbang. Nagari stop buang air besar sembarangan. Dorong keluarga untuk mengikuti program jaminan kesehatan. Edukasi dan promosi kesehatan kunci keberhasilan.

(Lisa Hartina)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT