Kota BukittinggiPendidikanSumatera Barat

Ribuan Mahasiswa UIN SMDD Bukittinggi Demo Rektorat Kampus

814
×

Ribuan Mahasiswa UIN SMDD Bukittinggi Demo Rektorat Kampus

Sebarkan artikel ini
Ribuan Mahasiswa Uin Smdd Bukittinggi Demo Rektorat Kampus
Ribuan Mahasiswa UIN SMDD Bukittinggi Demo Rektorat Kampus. (f/siti aisyah)

Mjnews.id – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek (UIN SMDD) Bukittinggi melakukan aksi demonstrasi di depan gedung rektorat kampus mereka di Jalan Kubang Putiah, Kelurahan Birugo, Kecamatan ABTB, Kamis 8 Juni 2023.

Presiden mahasiswa UIN, Ahmad Zaki menyatakan bahwa lebih dari 2.000 mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN SMDD Bukittinggi turut serta dalam aksi demo tersebut.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Aksi demo dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 18.30 WIB. Sebelum memulai aksi demo, para mahasiswa berkumpul di depan Perpustakaan dan kemudian melakukan perjalanan menuju gedung rektorat kampus UIN SMDD Bukittinggi. Cuaca yang cerah semakin membangkitkan semangat para demonstran untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Namun, ketika mahasiswa tiba di gedung rektorat, mereka merasa kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Rektor Prof. Dr. Ridha Ahida, M. Hum., yang sedang berada di luar daerah dalam tugas dinas.

Wakil Rektor III, Dr. Arman Husni, Lc, MA, menjelaskan hal ini kepada mahasiswa. Meskipun rektor tidak ada di tempat, mahasiswa tetap menyuarakan aspirasi mereka terkait aksi demo yang dipicu oleh kecemasan di kalangan mahasiswa.

Salah satu hal yang membuat mahasiswa khawatir adalah surat edaran yang dikeluarkan oleh Rektor dengan Nomor B-2072/In. 26/PP.04/05/2023. Surat edaran tersebut mengancam bahwa mahasiswa yang belum memindahkan fasilitas kesehatan (faskes) tidak diperbolehkan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan akan gagal melaksanakan KKN pada tahun 2023.

Pemindahan faskes ini juga terkait dengan pencairan beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) semester ganjil tahun 2023. Bagi mahasiswa yang tidak memindahkan faskes, beasiswa KIP mereka tidak akan dicairkan.

Sehubungan dengan surat dari rektor tersebut, mahasiswa menyampaikan tuntutan kepada rektor terkait tarif dan kesulitan penggunaan fasilitas kampus UIN SMDD Bukittinggi. Mahasiswa merasa bahwa mereka telah memenuhi kewajiban mereka, tetapi fasilitas yang mereka terima tidak sebanding dengan hak yang mereka peroleh, seperti akses jalan masuk ke kampus, parkir untuk mahasiswa, keamanan kampus, serta sulitnya penggunaan fasilitas kampus termasuk sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Masalah lain yang disoroti oleh mahasiswa adalah kurangnya tenaga pendidik dan ketidakberkesinambungan kurikulum di kampus. Penyusunan Kartu Rencana Studi (KRS) perkuliahan banyak yang tidak sesuai dengan kurikulum kampus dan jadwal perkuliahan yang tidak sistematis.

Selain itu, terdapat kekurangan tenaga pendidik sebagai dosen pengampu mata kuliah, di mana beberapa dosen mengajar lebih dari satu mata kuliah. Hal ini menghambat efektivitas dan efisiensi proses perkuliahan.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT