Padang PanjangSumatera Barat

Dialog Budaya Galanggang Arang #1, Pemko Padang Panjang Dukung WTBOS

84
×

Dialog Budaya Galanggang Arang #1, Pemko Padang Panjang Dukung WTBOS

Sebarkan artikel ini
Dialog Budaya Galanggang Arang #1
Penjabat Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya saat Dialog Budaya Galanggang Arang #1. (f/kominfo)

MJNEWS.ID – Pemerintah Kota dukung keberadaan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), lantaran memiliki arti penting bagi Kota Padang Panjang.

Hal ini diutarakan Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, saat menjadi narasumber dalam Dialog Budaya Galanggang Arang #1, Rabu (8/11/2023) yang diselenggarakan di Stasiun Kereta Api Padang Panjang.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Menurutnya, penetapan WTBOS sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2019 menjadi pengakuan terhadap arti penting tinggalan tersebut bagi peradaban dunia. Katanya, Sumatera Barat patut berbangga, karena sampai hari ini baru ada enam warisan budaya yang ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

“Kita sebagai warga masyarakat Padang Panjang memiliki peran dalam menjaga warisan budaya yang ada. Warisan yang memang harus kita jaga, dari setiap generasi ke generasi. Perlu adanya dukungan dari kita semua, bahwa rasa memiliki itu harus kita junjung tinggi agar dapat terjaganya warisan budaya ini,” ujarnya.

Ditambahkan Sonny, WTBOS ini memiliki arti penting bagi Padang Panjang lantaran status warisan dunia yang divalidasi lembaga sekelas UNESCO tentu saja sebuah kehormatan dan branding yang tinggi bagi Padang Panjang dan enam kabupaten/kota yang menjadi bagian dari WTBOS.

“Padang Panjang sejajar dengan daerah lain yang memiliki warisan dunia. Misalnya Yogyakarta dengan Candi Prambanannya, Magelang dengan Candi Borobudurnya. Bahkan Roma di Italia dengan Colosseumnya,” terang Sonny.

Status tersebut, tambahnya lagi, menjadi sebuah peluang yang sangat berharga bagi Padang Panjang yang akan memberi nilai manfaat bagi kota ini dan masyarakat di berbagai sektor. Misalnya ekonomi, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, ekonomi kreatif dan lain-lain.

Sementara itu Fauzan Amril, M.Hum perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat yang juga menjadi narasumber, menyampaikan ada berbagai macam cagar budaya. Ada yang bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya di darat dan di air.

“Semuanya perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan melalui proses penetapan,” ucapnya.

(arb/mg/dea)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT