Pasbar, Mjnews.id – Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Risnawanto menghadiri sekaligus membuka pertemuan Publikasi Data Stunting Tingkat Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022, Kamis (22/12/2022) di Aula Kantor Bupati Pasbar.
Wabup didampingi didampingi Asisten 3 Raf’an, Kepala Bappeda Pasbar Harnina Syahputri, Kepala DPMN Randy Hendrawan, Kepala DPPKBP3A Anna Rahmadia beserta stakeholder terkait.
Pada kesempatan itu, Wabup Risnawanto mengatakan periode 1000 hari pertama kehidupan hingga usia 2 tahun adalah penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang dimasa depan. Stunting dipengaruhi masalah sosial, budaya, ekonomi masyarakat, serta perilaku dan pola asuh anak.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat menargetkan angka stunting turun hingga angka 14% di tahun 2024. Beberapa aksi percepatan pencegahan dan penurunan stunting sesuai dengan petunjuk teknis pedoman pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi kabupaten/kota setiap tahunnya sejak tahun 2019.
“Stunting ini bukan hanya masalah kesehatan saja, nanti kita bahas tuntas sistemnya apa-apa sistem yang akan mempengaruhi terjadinya stunting seperti faktor ekonomi, faktor sosial, faktor budaya, perilaku pola hidup, sehingga nanti di tahun 2023 apakah intervensi yang harus kita lakukan akan dijelaskan sesuai dengan data yang dipublikasikan,” jelas Wabup Risnawanto.
