Berita

Para Pedagang Keluhkan Pengelolaan Pasar Tebet Barat, Diduga Dipaksa Bayar Tunggakan

362
×

Para Pedagang Keluhkan Pengelolaan Pasar Tebet Barat, Diduga Dipaksa Bayar Tunggakan

Sebarkan artikel ini
Para Pedagang Keluhkan Pengelolaan Pasar Tebet Barat
Para Pedagang Keluhkan Pengelolaan Pasar Tebet Barat. (f/ist)

“Sebagian besar tunggakan di Pasar Tebet Barat adalah tunggakan yang terjadi sejak masa bertahun-tahun lalu jauh sebelum masa Covid-19. Mungkin kalau dimasa Covid-19 tentunya kami bisa komunikasikan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, jauh sebelum masa Covid-19 ini, tunggakan menggunung, meski begitu pihaknya tetap melakukan komunikasi, hingga akhirnya terjadilah kesepakatan dengan banyak pedagang.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Terkait masalah sistem pembayaran, sebetulnya tidak ada istilah tidak normal atau error, dia menegaskan, CMS normal sejak dahulu, “Kami adakan sosialisasi sejak awal perkenalan dan saya rasa sebagian besar pedagang disini cukup pintar menggunakannya,” terangnya.

Selanjutnya jika para pedagang mengatakan bahwa histori pembayaran mereka bagus lanjut Rentina, mana mungkin ada peringatan. “Mungkin ada yang histori pembayaran nya bagus tapi hanya 1-2 orang saja dan saya rasa itu hanya alasan saja dan seharusnya para pedagang sadar atas kewajibannya,” katanya.

Lebih jauh soal “penyelewengan” dana oleh oknum, dia katakan tidàk bisa mengomentari hal itu, “Walaupun bisa saya katakan,  harus dengan bukti yang cukup, karena kita negara hukum,” tegasnya.

Rentina membantah bahwa pihaknya telah melakukan pemaksaan kepada para pedagang. Semua dilakukan dengan kesepakatan. “Saya perlu luruskan tidak ada pemaksaan harus selesai dicicil hingga bulan Februari 2023. 

Yang kami tuangkan dalam perjanjian, rata-rata proses penyelesaiannya hingga 2 tahun kedepan,” tukasnya. Timbul seperti di bulan Februari 2023 itu terang Rentina,  ketika dirinya berkomunikasi kepada para pedagang untuk Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) itu sejak 7 tahun lalu.

“Sehingga kesepakatan kepada para pedagang untuk penyelesaian PHP, walaupun sebetulnya menurut SK harus selesai di 2023. Untuk itu saya akan bersurat untuk penyelesaian PHP agar diperpanjang, sehingga kita Fokus ke tunggakan PHB,” katanya. Menurutnya kalau ada yang menyampaikan saya memaksa mereka, untuk menyelesaikan tunggakan sampai bulan Februari 2023 itu adalah fitnah.

“Karena kesepakatan yang ketemu dengan saya sèmua sudah dikomunikasikan dengan baik-baik,” katanya. Perihal merasa adanya intimidasi dalam penutupan tersebut dengan adanya aparat pihak keamanan. Rentina mengaku hanya secara kebetulan ada unsur kepolisian dari Babinsa Polsek Metro Tebet yang sedang di lokasi.

“Kami punya pihak keamanan sendiri, security pasar. Adapun polisi itu adalah Babinsa Polsek Metro Tebet yang secara kebetulan sedang main ke sini. Kebetulan pada saat kondisi kami sedang melakukan penutupan dan saya rasa kalau ada pendampingan dari pihak keamanan saya rasa lumrah sebetulnya,” ujarnya. Kini antara pedagang pasar dan pihak pengelola sudah terjalin komunikasi yang baik, yang penting harapnya ada itikad baik bagaimana tunggakan ini bisa selesai.

“Alhamdulillah uptodet nya baik sekarang ini, adanya kesepakatan mencicil sesuai kemampuan para pedagang, yang penting kita ada itikad baik bagaimana tunggakan ini bisa selesai,” pungkasnya. Sementara itu Anggota DPRD Praksi PSI, August Hamonongan melalui pesan singkatnya mengatakan siap mengadvokasi para pedagang untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Tindakan sepihak yang dilakukan oleh Pengelola Pasar Tebet Barat KURANG BIJAKSANA dan MENUNJUKKAN KESEWENANGAN. Harusnya di tengah masih sulitnya  perekonomian dan melemahnya daya beli masyarakat, maka jalan yang ditempuh adalah musyawarah (win-win solution), Saya siap mengadvokasi kepentingan para pedagang,” tulis Augus melalui pesan singkatnya.

(Eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT