KATIAGAN, MJNEWS.ID – Banjir yang berasal dari luapan Batang Masang, Mandiangin, Nagari Katiagan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat merendam jalan dan memutuskan akses transportasi darat di wilayah tersebut, seperti yang terjadi Senin lalu.
Hal ini selalu terjadi jika hujan lebat dan Sungai Batang Masang meluap. Ketinggian air bisa mencapai 1 meter. Ini merupakan persoalan yang terus berulang setiap musim penghujan tiba.
Akibat lain, tebing sungai semakin tergerus, lebih kurang satu meter lagi badan jalan akan terban akibat terkikis air. Jika hal ini dibiarkan, akan semakin memperparah kondisi. Akses menuju Nagari Katiagan akan bisa terputus total.
Pj. Walinagari Katiagan, Tipi Marsal, S.Pd kepada media ini mengatakan, melalui anggaran nagari sudah dibangun turap. Tujuannya supaya dapat menahan tanah dan badan jalan dari terban. Akan tetapi, turap tersebut belum mampu menahan arus deras sungai jika meluap. Dan akhirnya turap tersebut rusak dan terban juga.
“Butuh penahan tebing yang lebih kuat lagi. Seperti talud atau bronjong. Juga melakukan normalisasi Sungai Batang Masang. Hal ini tentu memerlukan biaya yang mahal. Anggaran nagari tidak akan mampu membiayainya,” katanya.
Ia berharap, hal ini dapat menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Pasaman Barat atau Provinsi Sumatera Barat. Jika dibiarkan terus kerugian akan semakin banyak, dan bisa-bisa Mandiangin, Nagari Katiagan terisolasi.
Ia juga berharap, ada korelasi berkesinambungan antara pemangku kebijakan yang ada di daerah, provinsi maupun pusat, dalam menuntaskan permasalahan Batang Masang.
“Bila banjir, akses jalan tidak bisa dilalui untuk keluar masuk Mandiangin. Baik kenderaaan maupun pejalan kaki. Jika ada hal yang emergency, tak ada daya dan upaya yang akan bisa diperbuat. Warga hanya bisa pasrah, sembari menunggu banjir surut,” ujarnya.
Ia mengatakan warga di wilayah itu sudah lama berharap kepada pemerintah agar segera wilayah itu agar jalan tersebut tidak terendam banjir saat musim hujan.
Kalau banjirnya sebentar, tak terlalu berpengaruh bagi warga. Tapi itu jarang terjadi, banjir bisa berhari-hari, bahkan jika cuaca terus buruk bisa terjadi banjir berkelanjutan. Jika sudah banjir di daerah itu, warga Mandiangin terisolasi.