ParlemenSumatera BaratTanah Datar

Hadiri Peletakan Batu Pertama Balai Adat Nagari Koto Laweh, Leonardy: Sangat Tepat!

259
×

Hadiri Peletakan Batu Pertama Balai Adat Nagari Koto Laweh, Leonardy: Sangat Tepat!

Sebarkan artikel ini
Leonardy Harmainy Hadiri Peletakan Batu Pertama Balai Adat Nagari Koto Laweh
Leonardy Harmainy Hadiri Peletakan Batu Pertama Balai Adat Nagari Koto Laweh, Tanah Datar, Sumatera Barat. (f/putra)

Tanah Datar, Mjnews.id – Nagari Koto Laweh, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar membangun Balai Adat Nagari Koto Laweh. Peletakan batu pertamanya dilakukan Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE. MM, pada Selasa (14/02/2023).

Turut hadir Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Mesra, Perwakilan Niniak Mamak Nan 60 Nagari Koto Laweh Dt. Maninjun, Camat X Koto Adiyawarman, Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar Syafril SH, Ketua Panitia/Ketua KAN Koto Laweh D. Dt. Taga Tunjuak, Wali Nagari Koto Laweh R. Dt. Bandaro Gapuang, tokoh perwakilan perantau Koto Laweh Dt Basa Nan Mulya, dan perwakilan anak nagari Dr. Edriana, SH., MH.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Ketua Panitia yang juga Ketua KAN Koto Laweh, D. Dt. Taga Tunjuak mengatakan, pembangunan Balai Adat Nagari Koto Laweh merupakan iniasif dari niniak mamak Nan 60 Nagari Koto Laweh. Kemajuan teknologi informasi tidak dapat dipungkiri dapat mendatangkan dampak positif dan negatif khususnya bagi anak nagari Koto Lawehperkembangan saat ini.

Untuk itu dibutuhkan untuk mengorganisir, mengkaji, memusyarahkan dan meminimalisirnya. Selain itu juga jadi pusat melestariakan nilat adat dan budaya Minangkabau yang berfalsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Juga karena kurangnya fasilitas yang memadai untuk melaksanakan administrasi Lembaga unsur di nagari. Diharapkan dengan adanya pembangunan Balai Adat Nagari Koto Laweh, semua kondisi yang disebutkan tadi dapat terealisasi.

Dikatakannya, Balai Adat ini direncanakan akan menelan biaya Rp1,5 miliar. Sementara saat ini baru terkumpul dana Rp70 juta. “Jadi diharapkan dukungan dari pemerintah, pihak swasta, serta seluruh anak kemenakan dari niniak mamak dan 60 untuk turut mempercepat pembangunan Balai Adat Nagari Koto Laweh ini,” harapnya.

Wali Nagari Koto Laweh, R. Dt. Bandaro Gapuang menyampaikan suka cita pembangunan Balai Adat Nagari sebagai bentuk sarana untuk memaksimalkan adat nagari.

“Diharapkan dengan dibangunnya Balai Adat Nagari Koto Laweh dapat memaksimalkan dampak positif dan mewujudkan cita-cita dan keinginan selaku Niniak Mamak. Hal tersebut tentunya tidak akan terlepas dari kerja sama setiap stakeholder,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, mengapresiasi masyarakat ranah dan rantau atas kebersamaannya dalam membangun Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai tempat pemeliharaan dan pelestarian Adat-adat Nagari.

“Banyaknya tugas dan fungsi Lembaga yang dibentuk diharapkan dapat mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai adat Minangkabau, untuk Datuak, Niniak Mamak nan 60 perlu suatu kantor yang representatif untuk mengkombinasikan tugas-tugas secara Adat, berkoordinasi merumuskan program-program Nagari yang akan dilaksanakan oleh Wali Nagari,” ujar Ketua Badan Kehormatan DPD RI.

Leonardy mengingatkan sebagaimana halnya surau, mushalla, masjid nagari jarang yang dibangun dengan dana pemerintah, umumnya dibangun dengan sumbangan masyarakat. Kalaupun ada dana pemerintah, itu pun bersifat bantuan. Begitu pula halnya dengan pembangunan Balai Adat Nagari, Kantor KAN.

“Sudah tepat apa yang dilakukan oleh KAN Nagari Koto Laweh untuk membangun Kantor KAN karena jika dilihat dari perda provinsi dan kabupaten, tugas fungsi dan kewenangan KAN itu sangat banyak. Sehingga perlu diurus oleh organisasi yang punya kantor representatif. Jadi tidak mengada-ada kita kalau membangun Kantor KAN,” tegasnya.

Untuk memotivasi, Leonardy menyampaikan bahwa pembangunan Kantor KAN nilai pahalanya sama dengan pembangunan Mesjid. Karena di sana nantinya tidak hanya mengurus soal adat dan budaya tapi juga mengurus masalah syarak/agama.

“Mempertahankan, mengembangkan nilai-nilai adat minangkabau berdasarkan Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, membangun Kantor KAN sama pahalanya dengan membangun mesjid, karena yang diurus disamping adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah, perlu untuk menampung rumusan program-program nagari,” katanya

Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu menyatakan dukungan penuh atas dimulainya pembangunan Kantor KAN tersebut.

“Kita sangat mendukung pembangunan Kantor KAN ini. Waktu meletakkan batu pertama saya iringkan dengan doasupaya cepat selesainya. Harapannya kita terus semangat dalam pembangunan kantor KAN ini” ungkapnya

Leonardy menambahkan, Kantor KAN yang dibangun lokasinya merupakan tabek/kolam, dan bila kantor itu berfungsi nantinya tetap mempertahankan tabek itu. Jadi Kantor KAN dibangun tabeknya ada di bawah dan jika panen nanti ajak bupati para donatur dan masyarakat untuk memancing ikan.

“Semoga semakin menambah semangat semua pihak untuk merealisasikan pembangunan kantor tersebut,” pungkasnya.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE., MM sangat mengapresiasi sikap gotong royong yang dikembangkan oleh masyarakat Koto Laweh. “Saya sangat bangga dengan budaya gotong royong di Tanah Datar umumnya dan Koto Lweh ini pada khususnya. Mari kita pertahankan budaya gotong royong ini,” ajaknya.

Penyampaian Ketua Panitia, yang mengatakan keterbatasan yang dihadapi dalam pembangunan Balai Adat tersebut, Bupati menegaskan agar jangan takut karena jika dilihat dari yang hadir bisa membantu untuk penyelesaiannya.

“Kita boleh mengharapkan pokir, namun kita harus berupaya melestarikan budaya badoncek dalam masyarakat kita. Mari kita mulai dari saya Rp5 juta,” ujarnya sembari terus mengajak yang hadir sehingga dalam waktu singkat bisa mengumpulkan dana Rp77,1 juta.

(putra)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT