banner pemkab muba
Jawa Tengah

Untung Bantah Panitia Seleksi Perangkat Desa Kalirejo Minta Maaf kepada Kades

225
×

Untung Bantah Panitia Seleksi Perangkat Desa Kalirejo Minta Maaf kepada Kades

Sebarkan artikel ini
Untung Menunjukkan Sk Sebagai Pengawas Bumdes Yang Tidak Ditandatangani Dan Dicap
Untung menunjukkan SK sebagai pengawas BUMdes yang tidak ditandatangani dan dicap. (f/m taufik)

MJNews.id – Kegaduhan panitia seleksi/penjaringan calon perangkat desa Desa Kalirejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu masih terus berlanjut dan belum jelas penyelesaiannya.

Seperti telah diberitakan di beberapa media online bahwa panitia telah meminta maaf kepada Kepala Desa Kalirejo, Hartoyo atas kegaduhan yang terjadi. Namun hal itu dibantah Untung, salah seorang anggota panitia seleksi perangkat Desa Kalirejo, saat dikonfirmasi awak media di rumahnya, Minggu (1/10/2023).

“Kalau ada salah satu anggota panitia yang meminta maaf itu mungkin, tetapi secara kelembagaan tidak ada permohonan maaf,” Jelasnya.

Kegaduhan yang terjadi lantaran adanya cross cek kelengkapan syarat salah satu calon pelamar oleh tim pemeriksa berkas yang saat itu didampingi tim dari Kecamatan Bagelen. Sebenarnya panitia hanya ingin mencocokkan berkas (fotocopy ijasah) yang diterima panitia dengan yang asli, karena di fotocopy, menurut penelitian tim, kurang jelas tentang tahun kelahiran pelamar.

“Setelah dihubungi, bukannya calon peserta yang hadir akan tetapi bapak dan ibunya yang datang ke sekretariat panitia dan langsung marah-marah kepada panitia serta mengumpat dengan kata-kata yang kurang baik di depan banyak orang,” tambahnya.

“Kami panitia seleksi tidak punya maksud apa-apa, tetapi hanya melakukan tugas sesuai dengan aturan. Ini kok malah melebar dengan masalah rival pilkades. Bahkan pada saat kontestasi Pilkades, saya dengan legowo datang dan memberikan ucapan selamat kepada beliau,” kata Untung.

“Jadi tidak ada kaitannya, Insya Allah saya menghargai dan menghormati siapapun yang terpilih menjadi kepala desa dan berharap warga masyarakat dan desa akan lebih maju kedepannya,” tegas Untung.

“Lebih dari itu, kepala desa mengatakan bahwa saya diberikan tugas sebagai pengawas BUMdes dan telah di-SK-kan tetapi SK tersebut tidak ditandatangani dan dicap, apakah ini sudah legal?” ujar Untung sambil menunjukkan SK tersebut.

Terkait dengan undangan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp, Untung menjelaskan, kalau isi kontek undangannya jelas, pasti saya hadir. Tetapi konteks undangan tidak jelas, saya tidak hadir. Kami panitia juga telah dipanggil Camat Bagelen untuk klarifikasi dan saya meminta untuk mundur dari kepanitiaan, tatapi dicegah oleh camat.

Secara terpisah Agus Kintoko, tokoh masyarakat setempat saat diminta tanggapannya menyayangkan terjadi peristiwa tersebut.

“Mestinya segala sesuatu bisa diselesaikan dengan cara yang elegan, tidak dengan arogansi,” ujarnya.

“Apalagi beliau sudah menjadi bapaknya masyarakat mestinya bisa melindungi dan memberi contoh baik kepada warga. Kalau ini tidak bisa segera diselesaikan, saya kawatir terjadi sesuatu di kemudian hari. Karena sedikit banyak masyarakat sudah faham dengan kondisi pemerintah desa,” pungkasnya.

(fix)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600