banner pemkab muba
InternasionalParlemenPendidikan

Dapat Gelar Doktor HC Bidang Politik, Puan: Kita Tak Bisa Pilih Dilahirkan di Keluarga Siapa

367
×

Dapat Gelar Doktor HC Bidang Politik, Puan: Kita Tak Bisa Pilih Dilahirkan di Keluarga Siapa

Sebarkan artikel ini
Puan Maharani Dapat Gelar Doktor HC Bidang Politik
Pengukuhan Puan sebagai Doktor Honoris Causa bidang politik digelar di College Theatre PKNU yang berada di Busan, Senin (7/11/2022). (f/dpr)

Puan lalu menyebut demokrasi menjamin partisipasi warga bangsa dalam mengartikulasikan hak politik, hak sosial, hak budaya dan hak ekonomi. Ia menegaskan, demokrasi juga memberikan ruang artikulasi kaum perempuan dalam segala bidang. 

“Menyertakan perempuan dalam setiap jabatan bukan sebagai kebijakan afirmatif, akan tetapi merupakan kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia,” kata Puan.

Seperti diketahui, populasi perempuan di seluruh dunia mencapai 49% atau lebih dari 3,8 miliar jiwa. Puan mengatakan, perempuan saat ini pun telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis alam setiap kegiatan di segala bidang. Mulai dari Presiden, Perdana Menteri, Ketua Parlemen, Menteri, Ekonom, Pakar Teknologi, dan lain sebagainya.

“Namun perempuan juga masih menghadapi berbagai kendala yang dapat berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Oleh karena itulah, masih diperlukan berbagai upaya edukasi, sosialisasi, advokasi dan fasilitasi dalam rangka memperkuat peran perempuan,” jelas ibu dua anak itu.

Puan mengatakan, inti dari pembangunan kesetaraan dan keadilan gender bukanlah meneguhkan siapa yang mendominasi dan didominasi, melainkan menemukan koridor untuk saling berbagi secara adil dalam segala aktivitas kehidupan tanpa membedakan pelakunya laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut juga sama halnya dengan tidak membedakan pelaku aktivitas kehidupan karena perbedaan warna kulit, ras, dan keyakinan.

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali,” ucap Puan.

“Inilah semangat yang juga harus kita tanamkan bersama dalam membangun kehidupan demokrasi, di mana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan dan kesejahteraan yang sama.

Negara tidak mungkin sejahtera dan maju jika para perempuannya tertinggal,” tambahnya.

Di akhir pemaparannya, Puan menyatakan pidato ilmiahnya merupakan salah satu wujud tanggung jawab akademis-intelektualnya di hadapan Rektor, Dewan Senat Guru Besar, Sivitas Akademika PKNU, dan para undangan yang menghadiri pengukuhannya sebagai Doktor Honoris Causa.

“Semoga Pidato Ilmiah ini dapat menyumbangkan pemikiran bagi masyarakat dunia untuk bergotong royong membangun dunia yang lebih humanis, maju, sejahtera, adil, damai, dan berkelanjutan,” pungkas Puan.

(Eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600