banner pemkab muba
Jawa TimurPendidikan

Tim PIKO Universitas Brawijaya Bantu TPS Tumpang Lestari Urai Sampah Jadi Bahan Bakar

159
×

Tim PIKO Universitas Brawijaya Bantu TPS Tumpang Lestari Urai Sampah Jadi Bahan Bakar

Sebarkan artikel ini
Tim Piko Universitas Brawijaya Bantu Tps Tumpang Lestari Urai Sampah Jadi Bahan Bakar
Tim PIKO Universitas Brawijaya Bantu TPS Tumpang Lestari Urai Sampah Jadi Bahan Bakar. (f/ist)

Mjnews.id – Isu sampah merupakan permasalahan serius yang memiliki dampak global, dan telah menjadi topik utama pembahasan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia.

Data menunjukkan bahwa produksi sampah di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut informasi yang diperoleh dari situs DPR RI, pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah.

Volume sampah terus meningkat hingga tahun 2022, mencapai angka sekitar 70 juta ton. Situasi ini sangat mengkhawatirkan, mengingat hanya sekitar 7% dari sampah tersebut yang berhasil didaur ulang.

Salah satu kategori sampah yang masih belum dikelola secara efektif dan optimal adalah sampah plastik.

Hal tersebut tidak lepas dari Kebiasaan masyarakat yang mengandalkan plastik sekali pakai, serta kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai merupakan permasalahan timbunan sampah plastik yang signifikan.

Timbunan sampah plastik ini tidak hanya mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat, tetapi juga mengganggu keberlanjutan ekosistem laut yang kaya di Indonesia, karena sebagian besar sampah plastik akhirnya mencemari perairan, merusak ekosistem bawah laut, dan mengancam keberlanjutan industri perikanan.

Dengan memanfaatkan metode Pirolisis dan Kondensasi, lima mahasiswa Universitas Brawijaya berkolaborasi mengabdi kepada masyarakat melalui Program Kreativitas Mahasiswa tim “PIKO”.

Lima mahasiswa tersebut adalah Abdul Hafiz Harmizi (Teknik Elektro), Zaidan Muhammad Rafi (Teknik Elektro), Rachmadi Azhar Fathoni (Kimia), Mohammad Ardian Syafillah (Teknik Elektro), dan Khaviv Wahid Rafli (Teknik Mesin), yang didampingi oleh Eka Maulana, S.T., M.T., M.Eng.

Rachmadi mengatakan, dia bersama timnya telah mengimplementasikan alat yang dapat mengubah tumpukan sampah plastik residu yang membahayakan lingkungan menjadi berbagai jenis bahan bakar.

“Metode ini melibatkan proses pembakaran tanpa udara atau pirolisis untuk mendekomposisi atau memutus polimer penyusun plastik sehingga diperoleh asap. Asap tersebut kemudian mengalir menuju kondensor sehinga asap hasil proses pirolisis tadi terkondensasi menjadi bahan bakar minyak. Hasil ini tentunya akan mendukung tersedianya energi alternatif di Indonesia,” kata Rachmadi, beberapa waktu lalu.

Zaidan menambahkan ini bukan hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan sumber energi yang bersih dan terbarukan.

“Residu yang ditimbulkan dalam proses ini masih bisa diolah kembali menjadi briket sehingga meningkatkan nilai guna,” kata Zaidan.

Implementasi alat ini dilakukan di TPS 3R Tumpang Lestari, Kabupaten Malang dengan Bapak Adi Gopar selaku kepala TPS.

“Pengolahan residu plastik menjadi bahan bakar merupakan langkah yang sangat baik untuk mengatasi permasalahan lingkungan terutama di TPS Tumpang Lestari karena selama ini sampah plastik tidak dapat diolah dan hanya ditimbun saja sehingga dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar,” Jelas Bapak Gopar.

Abdul Hafiz menyampaikan bahwa dengan pemanfaatan alat tersebut, rencananya akan dilakukan pengembangan dalam skala yang lebih besar di masa depan. Tujuannya adalah untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar secara lebih luas, dengan harapan dapat mengurangi masalah tumpukan sampah plastik di Indonesia.

Proyek pengabdian ini berhasil mendapatkan dukungan finansial dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek).

(Rmn)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600