banner pemkab muba
Politik

Nasdem Kritik Jokowi Soal Jhonny G Plate, Guntur Romli: Maling Teriak Maling

262
×

Nasdem Kritik Jokowi Soal Jhonny G Plate, Guntur Romli: Maling Teriak Maling

Sebarkan artikel ini
Screenshot Video Anggota Dpr Ri Dari Partai Nasdem Willy Aditya Mengkritik Pedas Presiden Joko Widodo Soal Jhonny G Plate Yang Kini Ditetapkan Menjadi Tersangka Dalam Kasus Korupsi Proyek Menara Bts
Screenshot video Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Willy Aditya mengkritik pedas Presiden Joko Widodo soal Jhonny G Plate yang kini ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek menara BTS. (f/tangkapan layar)

MJNEWS.ID – Politisi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Muhammad Guntur Romli merasa heran terhadap beredarnya video pidato Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya.

Terlihat dalam video unggahan Twitter resmi milik Muhammad Guntur Romli, Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Willy Aditya mengkritik pedas Presiden Joko Widodo soal Jhonny G Plate yang kini ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek menara BTS.

Menurut Politisi Partai PSI itu, video pidato narasi pernyataan Anggota DPR RI Willy Aditya seakan-akan menyerang Presiden Joko Widodo.

“Kenapa Ketua DPP Partai Nasdem ini jadi nyerang Presiden @jokowi ya?,” tulis akun @Gunromli, dikutip mjnews.id, Jumat, 19 Mei 2023.

Twit Mohamad Guntur Romli
Nasdem Kritik Jokowi Soal Jhonny G Plate, Guntur Romli: Maling Teriak Maling

Selain itu, Muhammad Guntur Romli juga mempertanyakan, kader mereka sendirilah yang tersandung korupsi dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), kenapa Aparat Penegak Hukum (APH) yang diserang hingga Pemerintah.

“Kader meraka yang kena kasus korupsi, kok aparat penegak hukum hingga presiden yang diserang. Kok tipikal “maling teriak maling” ini,” ucap Muhammad Guntur Romli.

Sementara itu, terlihat dalam video yang diunggah @Gunromli Ketua Partai DPP Nasdem Willy Aditya mengkritik Presiden Jokowi terkait Jhonny G Plate ditetapkan menjadi terangka dalam kasus korupsi proyek menara BTS oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Hari ini semua diinjak, hari ini semua diintimidasi, hari aparat penegak hukum semena-mena melakukan politisasi hukum, Meresahkan kita, semena-mena mau tampar si A, si B, si C. Kenapa? karena yang menjadi presiden petugas Partai, bukan pelayan rakyat,” kata Willy.

(eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600