Sumatera Utara

Viral Skandal Himapalas dan Ketua Ikabaya di Medsos, Ada Demo Tipuan hingga Korupsi

773
×

Viral Skandal Himapalas dan Ketua Ikabaya di Medsos, Ada Demo Tipuan hingga Korupsi

Sebarkan artikel ini
Foto Unggahan Atau Postingan Berisi Tulisan Dengan Narasi Membeberkan Skandal Organisasi Himpunan Mahasiswa Padang Lawas Atau Himapalas. Diketahui Tulisan Itu Dibagikan Oleh Akun Facebook Bernama Sutan Ali Harahap
Foto unggahan atau postingan berisi tulisan dengan narasi membeberkan skandal organisasi Himpunan Mahasiswa Padang Lawas atau Himapalas. Diketahui tulisan itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Sutan Ali Harahap, pada Minggu 19 Februari 2023. (f/ist)

JAKARTA, Mjnews.id – Beredar sebuah unggahan atau postingan berisi tulisan dengan narasi membeberkan skandal organisasi Himapalas atau Himpunan Mahasiswa Padang Lawas.

Narasi tulisan tersebut hingga viral di media sosial atau medsos. Diketahui tulisan itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Sutan Ali Harahap, pada Minggu 19 Februari 2023.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Akun ini juga membongkar skandal Ketua Ikatan Keluarga Barumun Raya atau Ikabaya Jakarta berinisial NS. Ikabaya diketahui merupakan organisasi persaudaraan masyarakat asal Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yang anggotanya banyak tersebar di ibu kota.

Dalam unggahan berjudul “Agen Perubahan atau Kucluk Penguasa?” itu, Sutan Ali Harahap menyebut salah satu penyebab kemunduran Kabupaten Padang Lawas adalah karena kurangnya independensi organisasi Himapalas sebagai penyalur aspirasi masyarakat daerah.

Himapalas yang diakui sebagai organisasi resmi Mahasiswa asal Padang Lawas, dinilai memiliki bias kepentingan politis terhadap pemerintah daerahnya.

“Faktor yang membuat Padang Lawas masih terus terjerembab dalam ‘kegelapan’ adalah karena masih bercokolnya pemuda-pemuda bermental kacung di lini organisasi mahasiswa,” ujar Sutan dalam unggahannya tersebut.

Sutan menyinggung rekayasa demonstrasi yang kerap dikoordinir oleh mantan Ketua Umum Himapalas. Ia tak menyebut siapa nama mantan ketua umum organisasi tersebut. Sutan berkali-kali hanya menggunakan istilah pemuda untuk merujuk pada orang yang dimaksud.

Namun, ia menampilkan beberapa foto yang disinyalir merupakan sosok mantan Ketua Umum Himapalas. Dalam foto tersebut, terlihat seorang pemuda berwajah kotak mengenakan kemeja putih dalam kondisi muka berlumuran darah.

Ada juga gambar yang menampilkan pemuda itu berfoto bersama sejumlah pria bermasker usai melakukan demo di depan gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dari sejumlah penelusuran, pemuda itu diketahui berinisial Z bermarga Nasution, alumni Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menurut Sutan, aksi tersebut merupakan demo tipuan yang dilakukan Z karena mengambil massa yang bukan berasal dari daerah Padang Lawas. Ia pun mempertanyakan tujuan di balik gerakan tersebut dan menuding aksi yang dipimpin Z itu ditumpangi kepentingan pemerintah lokal.

“Benarkah pemuda-pemuda ini menyuarakan kekalutan kondisi daerahnya? Apa yang mereka bawa saat demo di ibu kota? Pertanyaan terpenting adalah apa motif di balik manuver bernuansa populis yang dibalut dengan aksi narsis ini?” tanya Sutan.

Selain soal demo abal-abal, Sutan juga membeberkan dugaan korupsi mantan ketua umum Himapalas lain dengan inisial H bermarga Hasibuan. Ia menuduh H bertanggungjawab atas penyelewengan anggaran Milad Ikabaya tahun 2017 yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Tak hanya itu, Ketua Ikabaya yang juga pembina organisasi Himapalas, NS, pun tak luput dari kritikan Sutan. Ia menyebut NS pernah menyiasati suara pemilihan calon ketua Ikabaya Jakarta dengan mengundang massa bayaran yang bukan berasal dari Padang Lawas. Upaya itu dimaksudkan untuk menggelembungkan suara agar NS keluar sebagai pemenang.

Sutan mengklaim tulisannya yang membongkar mega skandal pengurus Himapalas dan Ikabaya telah terbit di grup Facebook Kowar Palas, grup yang dijadikan wadah aspirasi bagi masyarakat Padang Lawas. Namun, tulisan tersebut hilang karena diduga dihapus oleh admin grup.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT